JawaPos.com–Penghitungan angka inflasi di delapan kota IHK di Jawa Timur dilakukan selama Juli. Hasilnya, enam kota mengalami inflasi dan dua kota mengalami deflasi.
Kota yang mengalami inflasi tertinggi yaitu Sumenep sebesar 0,42 persen. Kemudian diikuti Banyuwangi 0,23 persen, Surabaya 0,20 persen, Probolinggo 0,16 persen, serta Madiun dan Malang sebesar 0,11 persen. Sedangkan kota yang mengalami deflasi yaitu Kediri sebesar 0,08 persen dan Jember 0,05 persen.
Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Madiun mencatat, Juli 2021, Kota Madiun mengalami inflasi sebesar 0,11 persen dan Indeks Harga Konsumen (IHK) mencapai 105,27. Inflasi Kota Madiun pada Juli merupakan yang terendah dari sejumlah kota di Jawa Timur.
”Dari delapan kabupaten/kota penghitung inflasi nasional di Jawa Timur, enam kabupaten/kota mengalami inflasi dan dua lainnya mengalami deflasi,” tutur Kepala BPS Kota Madiun Dwi Yuhenny dalam keterangan tertulis pada Kamis (5/8).
Inflasi di Kota Madiun 0,11 lebih rendah dari Provinsi Jawa Timur yang mengalami inflasi 0,17 persen. Namun, lebih tinggi dari inflasi nasional yang mencapai 0,08 persen.
”Sedangkan secara akumulasi, inflasi di Kota Madiun sejak Januari tercatat 0,88 persen,” terang Dwi.
Menurut dia, inflasi di Kota Madiun terjadi karena kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) berbagai kelompok pengeluaran. Di antaranya, kelompok transportasi menyumbang inflasi terbesar mencapai 0,34 persen. Kelompok pendidikan di urutan kedua dengan 0,22 persen.
Selanjutnya, kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar lainnya, menyumbang 0,21 persen. Untuk kelompok makanan, minuman, dan tembakau menyumbang 0,12 persen.
”Sisanya ada kelompok kesehatan, perlengkapan dan peralatan rumah tangga, sampai kelompok perawatan pribadi juga menyumbang inflasi. Tetapi jumlahnya tidak besar,” beber Dwi.
Sejumlah komoditas utama penyumbang inflasi untuk Juli tersebut, antara lain, cabai rawit, tomat, wortel, bayam, dan daun bawang. ”Cabai rawit menjadi komoditas pertama dengan andil inflasi 0,0935 persen. Cabai rawit mengalami kenaikan harga hingga 20,60 persen,” tutur Dwi.
Selain itu, sepeda motor, baja ringan, hingga cat tembok juga menyumbang inflasi. Kemudian, juga ada rokok kretek filter dan rokok putih yang juga menyumbang inflasi.
”Sedang daging ayam, beras, telur ayam, dan buah menjadi komoditas penekan inflasi selama Juli,” papar Dwi.