Selama enam hari, kapal yang disewa Pemkot Makassar membawa para pasien positif Covid-19 isolasi di tengah laut. Dianggap lebih ekonomis ketimbang menyewa hotel berbintang.
FARISAL-BUSRAH HISYAM- ABADI TAMRIN, Makassar, Jawa Pos
—
TIAP hari ketujuh, kapal itu akan berlabuh lagi. Menurunkan yang sudah sembuh, menaikkan yang masih sakit, lalu menuju ke laut lagi.
Begitulah salah satu cara Covid-19 dilawan di Kota Makassar, Sulawesi Selatan. Pemerintah setempat menyediakan tempat isolasi apung di KM Umsini. Makan, obat, dan fasilitas pendukung lain disediakan.
”Ada sarana olahraga, rekreasi, dan lainnya. Selain itu, kualitas dan sirkulasi udara terjaga untuk mencegah penularan,” kata Wali Kota Makassar Moh. Ramdhan Pomanto kepada FAJAR.
Danny, sapaan akrab Moh. Ramdhan Pomanto, menyatakan, warga ibu kota Sulawesi Selatan itu yang tengah positif Covid-19 pada dasarnya bebas memilih melakukan isolasi mandiri (isoman) di mana. Meski demikian, mereka memang diharapkan bisa ke layanan terpadu penanganan warga terpapar Covid-19 di isolasi apung. Tujuannya, data pasien betul-betul bisa terintegrasi.
Fasilitas isolasi apung KM Umsini itu mulai digunakan Senin lalu (2/8). Menurut Plt Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Makassar Hadijah Iriani R, di hari pertama beroperasi kapal itu sedianya menampung 500 pasien.
”Ternyata sudah ada yang sembuh, tinggal 112 orang. Besok baru kita terima data terbaru karena lima hari orang sudah bisa sembuh sebelum masuk ke sini,” tuturnya di sela kegiatan simulasi isolasi apung sehari sebelum pengoperasian (1/8).
FAJAR berkesempatan masuk ke kapal saat simulasi itu. Tampak petugas menyiapkan bilik disinfektan yang bakal menyemprotkan ke peserta isolasi.
Di beberapa bilik perawatan juga disediakan alat penyaring udara atau HEPA filter. Suasana di dalam ruangan cukup dingin. Tidak terasa gerah. Nyaman. Kamar mandi pun bersih.
Pola isoman di KM Umsini, begitu semua pasien yang telah teregistrasi masuk, kapal pun menuju ke laut sekitar Pelabuhan Soekarno-Hatta, Makassar, dan berlabuh di sana selama enam hari. Jadwal itu merupakan satu siklus isolasi mandiri.
”Hari ketujuh, kapal kembali disandarkan di pelabuhan. Lalu, proses pembersihan kapal dan menurunkan pasien yang sudah nonreaktif,” urai Danny.
Pengantaran obat menggunakan drone untuk mengurangi mobilitas orang dari luar. ”Warga yang kita naikkan (di kapal isolasi) usia 40 tahun ke bawah atau usia produktif tanpa penyakit penyerta,” katanya.
Kelompok rentan yang terkonfirmasi positif seperti lanjut usia (lansia), anak-anak, dan ibu hamil tidak dinaikkan di kapal isolasi. Sudah disiapkan tempat khusus bagi mereka, antara lain balai besar laboratorium kesehatan dan asrama haji.
Pasien yang hendak mengikuti program isolasi apung harus melalui rekomendasi puskesmas. Dan, mesti menandatangani persetujuan.
Pasien akan dijemput tim Covid Hunter ke tempat isolasi. Jadi, pasien tidak datang sendiri ke fasilitas isolasi apung. ”Sebanyak 47 mobil Covid Hunter digunakan untuk antar warga yang akan isolasi,” jelasnya.
Pemkot Makassar mengalokasikan anggaran Rp 1,5 miliar per bulan untuk sewa kapal KM Umsini sebagai isolasi apung. ”Bukan per seat,” kata Kasubbag Bidang Kerja Sama Dalam Negeri Pemkot Makassar Erwin.
Sementara itu, menurut Danny hitungan per tempat tidur. ”Tetapi, semua fasilitas bisa digunakan,” ucapnya.
Dosen Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar Khidri Alwi menyebut program Pemkot Makassar itu sebagai sesuatu yang patut diapresiasi. Hanya, karena sosialisasinya kurang maksimal, respons publik tidak terlalu besar.
”Pemkot pun harus lebih memasifkan sosialisasi dan edukasi agar pasien mengikuti isolasi terpadu. Selain itu, isoman di rumah harus dipantau terus agar tidak muncul yang baru,” sarannya.
Danny menyebutkan, biaya fasilitas isolasi apung itu jauh lebih ekonomis daripada harus menyewa kamar hotel berbintang. Pemkot Makassar juga sudah memiliki laboratorium di RSUD Daya yang mampu mendeteksi empat varian baru.
”Kalau menggunakan alat PCR biasa, varian Delta tidak dapat dideteksi. Fasilitas di sini supersensitif,” ujar Danny.
Untuk pengoperasian, kata Danny, laboratorium biosafety level 2 (BSL) itu bakal menerima sampel selama 24 jam. Bisa memeriksa hingga 1.200 sampel dalam sehari.
Baca juga: Donasi Rp 10 Ribu pun Kami Sambut dan Salurkan
”Laboratorium BSL level 2 seperti ini baru ada dua di Indonesia, yakni di Pondok Indah Jakarta dan RSUD Daya Makassar. Kami tinggal menunggu izin dari provinsi agar statusnya sebagai laboratorium bisa cepat keluar agar ini bisa membantu,” jelasnya.
Laboratorium tersebut diperuntukkan warga yang terdeteksi Covid-19 oleh Covid Hunter. Tanpa dipungut biaya sepeser pun.
Nanti ada posko yang dibuat pemkot di tingkat RW dan kelurahan. ”Masyarakat kami minta melapor jika ada yang sakit sehingga mudah dideteksi lebih cepat,” katanya.