JawaPos.com – Lonjakan kasus Covid-19 di Surabaya lebih dari sebulan terakhir menggerus ketersediaan lahan makam. Lahan untuk pemakaman pasien Covid-19 mulai penuh. Baik di kompleks Tempat Pemakaman Umum (TPU) Keputih maupun TPU Babat Jerawat.
Sejatinya ada ’’cadangan’’ lahan yang bisa dialihfungsikan untuk menambah lahan makam. Contohnya di TPU Keputih. Di sana ada lahan seluas 6.000 meter persegi milik Pemprov Jatim yang bisa dipakai. Dewan meminta pemprov merelakan lahan tersebut untuk perluasan makam pasien yang meninggal akibat virus korona.
Ketua Fraksi Golkar DPRD Surabaya Arief Fathoni mengatakan sudah berkali-kali meminta pemprov agar memberikan lahan tersebut untuk Kota Surabaya. Sebab, kebutuhan lahan makam untuk saat ini sangat mendesak. ’’Kasus kematian memang menurun saat ini. Tapi, masih banyak,” ujarnya kemarin (3/8).
Menurut Fathoni, perlu kerja sama yang baik antarinstansi pemerintahan secara vertikal untuk menangani pandemi Covid-19. Sebab, tidak ada yang tahu kapan pandemi ini berakhir. ’’Di masa wabah seperti ini tidak bisa lagi menggunakan pendekatan birokratis.
Harus segera ditentukan langkah taktis dan strategis untuk mengatasi masalah bersama-sama,” katanya.
Anggota Komisi A DPRD Surabaya itu menambahkan, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya saat ini bingung terkait lahan makam. Rencana perluasan lahan makam di daerah Warugunung pun belum bisa direalisasikan dalam waktu dekat.
Ada beberapa hal yang menjadi kendala dalam perluasan lahan makam di Warugunung. Pertama, kontur tanah tidak rata. Kedua, lahan tersebut rawan ambles dan butuh pemadatan lebih lanjut. Belum lagi, sebagian lahan juga masih membutuhkan pembebasan. ’’Memang luasnya 10 hektare. Tapi, butuh proses panjang,” terangnya.
Dia berharap pemkot juga mau membuka komunikasi dengan pemprov terkait lahan seluas 6.000 meter persegi di kompleks TPU Keputih. Dengan demikian, penanganan di hilir bisa berjalan baik. ’’Kita fokus di hulu untuk pencegahan. Tetapi, di bagian hilir tidak siap. Jadi, keduanya harus jalan secara bersamaan,” tutur ketua DPD II Golkar Surabaya itu.
Baca Juga: Warga yang Ancam Bakar RSUD BDH Minta Maaf
Terkait kekurangan lahan makam tersebut, Wakil Sekretaris Satgas Covid-19 Pemkot Surabaya Irvan Widyanto mengakuinya. ’’Sedang kita upayakan yang di Warugunung, masih dalam proses,” ujarnya.