JawaPos.com – Pintu masuk Pusat Grosir Surabaya (PGS) sebelah barat tampak ramai mulai pagi hingga Selasa siang (3/8). Mayoritas adalah para pedagang PGS, karyawan toko, dan sedikit pengunjung yang beranggapan PGS beroperasi lagi setelah satu bulan tutup.

Namun, tidak semua pengunjung dan karyawan itu bisa masuk. Hanya pedagang yang bisa masuk untuk sekadar mengambil barang dan membersihkan kios. Salah satu yang tak bisa masuk ke PGS adalah Luluk Indra yang datang menemani suami untuk kulakan.

”Hanya suami dan pedagang yang bisa masuk. Cuma ambil barang,” ujarnya saat ditemui di pelataran PGS. Dia masih mengira bahwa PGS akan buka dan beroperasi meski pelaksanaan PPKM level 4 di Surabaya diperpanjang hingga 9 Agustus mendatang.

Dia mengungkapkan kedatangannya untuk kulakan berbagai barang. Sebab, sudah satu bulan dia dan suami tak lagi kulakan dengan jumlah besar. Beberapa barang elektronik dan kebutuhan sehari-hari itu rencananya dijual kembali di Pasar Simo. ”Untung masih ada stok, padahal permintaan juga banyak,” tuturnya.

Bukan hanya Luluk yang membeli barang di PGS kemarin. Hanif pedagang asal Pandaan, Pasuruan, pun datang, tetapi urung belanja lantaran salah satu kios yang dituju tutup. ”Dari pagi saya kontak. Tapi tutup. Ini cari yang lain. Kalau enggak ada, ya balik lagi,” ungkapnya.

Transaksi di luar PGS juga dilakukan hampir semua pedagang PGS. Hal itu dilakukan untuk melayani para pengunjung yang tak bisa masuk. Menurut Ketua Paguyuban Pedagang Pusat Grosir Surabaya (P3GS) Sujianto, hal itulah yang dapat dilakukan pedagang PGS agar tetap ada aktivitas perdagangan.

”Banyak yang transaksi di luar jadinya. Tapi, ya kurang maksimal  karena harus bolak-balik,” katanya.

Dia menambahkan, beberapa pedagang sudah buka, tetapi sebatas membersihkan kios dan melayani penjualan meski tak terlalu banyak. Hanya satu pintu masuk yang dapat diakses. Itu pun, kata dia, hanya untuk pedagang dan pengunjung menunggu di luar.

Sujianto mengungkapkan, P3GS sempat melakukan audiensi dengan pengelola, Polrestabes Surabaya, dan perwakilan Disdag Surabaya kemarin pagi. Mereka aspirasi meminta agar dalam PPKM level 4 lanjutan itu PGS dapat beroperasi kembali.

”Sore ini (kemarin) ada pertemuan virtual antara pemkot, pengelola, dan pedagang. Semoga ada hasilnya. Minimal kami bisa buka meski jam dikurangi,” paparnya. ”Hari ini (kemarin) kami hanya diberi kesempatan sampai jam 3 sore. Keputusan besok menunggu hasil pertemuan virtual,” imbuhnya.

Sementara itu, Manajer Operasional PGS Agung Santoso mengungkapkan bahwa pihaknya berupaya mencari jalan tengah atas kebijakan perpanjangan PPKM level 4 tersebut. Salah satunya, pemerintah dapat memerinci pusat perbelanjaan mana saja yang dapat beraktivitas selama PPKM level 4.

”PGS memang pusat perbelanjaan modern, tapi bukan mal. Tidak ada window shopping dan nongkrong di kafe atau resto. Ini pasar kulakan,” ungkapnya.

Dia berharap kategori tersebut dapat membuat PGS beroperasi meski dilakukan pembatasan yang ketat. Aspirasi itu disampaikan langsung saat audiensi antara pengelola, pedagang, aparat kepolisian, disdag, dan Satgas Penanganan Covid-19 Surabaya. ”Aspirasi juga akan disampaikan langsung ke pemkot. Tapi bagaimanapun, kami tetap mematuhi aturan karena kesehatan masyarakat juga penting,” tegasnya.

 

By admin