JawaPos.com – Musim kemarau dimanfaatkan Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Pematusan (DPUBMP) Surabaya untuk memperbaiki jalan rusak. Pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) membuat pengerjaan lebih cepat. Selama PPKM, arus lalu lintas di jalan raya, terutama di jalan protokol, relatif sepi. Perbaikan pun berjalan lancar tanpa menimbulkan kemacetan.
Di Jalan Indrapura, misalnya. Kemarin (3/8) perbaikan jalan dilakukan di lokasi tersebut. Jalan sepanjang 8 x 8 meter itu ditambal menggunakan aspal.
”Ada beberapa ruas di Jalan Indrapura yang mulai retak. Sebelum muncul lubang besar, kami berinisiatif segera memperbaiki jalan,” kata Koordinator Perbaikan Jalan Wilayah Utara DPUBMP Surabaya Kristanto di Jalan Indrapura, Selasa (3/8). .
Agar tidak menimbulkan kemacetan, perbaikan dilakukan secepatnya. Maksimal dalam waktu 30 menit, pengerjaan telah selesai. Setelah itu, para pekerja bergeser ke titik lain untuk melakukan perbaikan.
Kristanto mengungkapkan, musim kemarau dan PPKM dimanfaatkan untuk lebih gencar memperbaiki jalan. Dalam sehari, perbaikan bisa berlangsung di empat hingga enam titik. Jumlah tersebut jauh lebih sedikit jika dibandingkan pada musim hujan. Genangan air mengakibatkan ruas jalan di Surabaya Utara berlubang.
Dalam sehari, perbaikan di belasan hingga puluhan titik dapat dilakukan. Namun, meski ada penurunan laporan jalan rusak, jumlah bahan material yang digunakan tetap sama. Per hari, 5 ton aspal hotmix habis digunakan untuk perbaikan.
Ada beberapa titik yang rawan mengalami kerusakan di lingkungan kerjanya. Yaitu, di Jalan Nambangan, Kedung Mangu, Wonosari, Bulak Sari, dan Margomulyo.
Genangan air dan kerap dilintasi kendaraan bermuatan besar menjadi penyebabnya. Karena itu, guna mengantisipasi kerusakan jalan pada musim hujan, perbaikan terus digencarkan. Walau, kerusakan jalan hanya berupa keretakan.