JawaPos.com – Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia menggandeng Palang Merah Indonesia (PMI) berupaya untuk memenuhi kebutuhan dana, pendonor, dan pendistribusian plasma konvalesen. Harapannya, melalui kerjasama ini dapat membantu pemerintah dalam menangani pandemi Covid-19 di Tanah Air.
Ketua Umum Kadin Indonesia Arsjad Rasjid mengungkapkan, melalui upaya ini, pihaknya berharap dapat mempercepat pemulihan kesehatan dan membangkitkan ekonomi. Sebab, tingginya kebutuhan tersebut harus didukung sarana dan prasarana, agar penyaluran lebih cepat dan tepat sasaran.
“Melalui ikhtiar ini, Kadin Indonesia bersama dunia usaha membantu mempercepat kerja kemanusiaan ini, terkait dengan kebutuhan konvalesen bagi penderita Covid-19 yang terus meningkat,” ujarnya dalam konferensi pers secara virtual, Rabu (4/8).
Saat ini, Arsjad melihat operasional donor plasma konvalesen masih dilakukan secara manual, terutama di daerah-daerah yang memang sarana prasarananya masih terbatas. Padahal, untuk melakukan proses plasma konvalesen dibutuhkan alat Aferesis yang merupakan alat untuk menyaring semua komponen yang ada di darah.
“Melalui penandatanganan nota kesepahaman ini, Kadin Indonesia berharap dapat berpartisipasi aktif membantu PMI, misalnya dengan pengadaan alat Aferesis yang berfungsi memisahkan sel darah merah, sel darah putih, trombosit dan konvalesen,” jelasnya.
Sementara itu, Ketua Umum PMI Pusat Jusuf Kalla mengatakan mengatakan, melihat pengalaman 1,5 tahun, terdapat tiga peran atau stakeholder yang bisa dilakukan, yakni oleh masyarakat, pemerintah dan organisasi masyarakat seperti Kadin dan PMI.
Menurut JK, peran pertama dari masyarakat yakni menjalankan 3M (Mencuci tangan, Memakai masker dan Menjauhi kerumunan). Lalu peran kedua dari pemerintah melalui intervensinya, mulai dari kebijakan 3T (Test, Tracing, Treatment), bantuan sosial, vaksinasi, logistik dan lainnya.
Terakhir, peran organisasi masyarakat seperti Kadin dan PMI yang membantu pemerintah dan masyarakat melalui donasi, imbauan agar masyarakat disiplin menjalankan 3M termasuk juga vaksinasi dan donor konvalesen.
Terkait vaksinasi, menurutnya, saat ini dibutuhkan 400 juta suntikan, sementara baru mencapai 70 juta atau 17 persen dengan estimasi sekitar 250 sampai 300 ribu suntikan perhari. “Ïni jika tidak dibantu dengan Vaksinasi Gotong Royong Kadin Indonesia sangat sulit dan berat,” imbuhnya.
Seperti diketahui, data dari PMI, saat ini ada 31 Unit Donor Darah (UDD) yang tersebar di seluruh Indonesia. Kebutuhan plasma konvalesen untuk terapi penderita Covid-19 cukup tinggi. PMI mencatat, stok plasma konvalesen di jaringan PMI seluruh Indonesia hanya berkisar 100 hingga 150 kantong plasma sementara kebutuhan terhadap plasma konvalesen cukup tinggi.
Berdasarkan kalkulasi, PMI membutuhkan 1.000 donor plasma konvalesen per hari untuk memenuhi kebutuhan para penderita Covid-19. Saat ini rata-rata donor plasma konvalesen baru mencapai 600-an per hari dengan 81 alat Aferesis yang dimiliki. Untuk memaksimalkan ketersediaan plasma konvalesen, PMI telah melayangkan surat kepada berbagai lembaga untuk menggerakkan donor plasma di lingkungan masing-masing.