JawaPos.com – Pemerintah terus berupaya menangani Covid-19 varian Delta yang penyebarannya cepat dan meluas. Sebab kemunculannya kembali menghambat aktivitas masyarakat dan pemulihan perekonomian.
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan, pemulihan ekonomi terpaksa tertunda oleh kehadiran Covid-19 varian Delta ini. Sehingga, pemerintah kembali harus melakukan penyesuaian melalui berbagai kebijakan.
“Kita dijeda oleh varian Delta ini yang mengharuskan kita melakukan adjustment atau penyesuaian yang berpengaruh terhadap momentum ekonomi,” ujarnya secara virtual, Rabu (4/8).
Meskipun demikian, Sri Mulyani tetap optimistis Indonesia dapat melewati badai pandemi dan pemulihan ekonomi juga dapat terwujud. Pemerintah sendiri telah melakukan berbagai langkah untuk menahan dan mengatasi pandemi Covid-19 yang sempat mencatatkan rekor kasus karena varian Delta.
Salah satunya, lanjutnya, pemerintah terus mempercepat program vaksinasi secara masif bagi seluruh masyarakat. Harapannya, Indonesia dapat mencapai kekebalan tubuh secara komunal dengan cepat.
“Pemerintah telah melakukan vaksinasi secara masif saat pasokan vaksinnya sudah ada di Indonesia sehingga trade off antara pergerakan masyarakat dengan penyebaran Covid bisa dikurangi atau bahkan diputus,” ungkapnya.
Sri Mulyani menambahkan, pihaknya selaku bendahara negara akan terus bekerja keras untuk mengatasi pandemi Covid-19. Hal itu tecermin dari anggaran program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) dan penanganan Covid-19 yang terus meningkat terutama untuk kesehatan.
Sri Mulyani mengungkapkan, anggaran PEN tahun ini juga ditingkatkan dari Rp 699 triliun menjadi Rp 744,7 triliun dimana sebagian besar dialokasikan ke sektor kesehatan. “APBN kita bekerja luar biasa keras dalam menghadapi Covid,” pungkasnya.