JawaPos.com – PSSI dan PT Liga Indonesia Baru (LIB) berkomitmen untuk menggelar kickoff Liga 1 musim 2021–2022 pada 20 Agustus mendatang.
Melihat waktu yang tersisa, tentu mepet sekali bagi para kontestan untuk melakukan persiapan. Terutama bagi tim yang dalam periode PPKM memberlakukan latihan mandiri bagi pemain.
Presiden Persija Jakarta Mohamad Prapanca menyambut positif adanya komitmen untuk menyelenggarakan kompetisi. Pria yang akrab disapa Panca itu menyebut, idealnya persiapan yang diperlukan dua minggu setelah dibukanya PPKM.
Sebagaimana diketahui, pemerintah memperpanjang penerapan PPKM level 4 di sejumlah kabupaten/kota di Jawa-Bali hingga 9 Agustus mendatang. Karena saat ini PPKM masih berjalan, tim berjuluk Macan Kemayoran tersebut sangat sulit menjalankan latihan.
’’Ya kami mau (latihan). Tapi aturan PPKM-nya gimana,’’ katanya seraya bertanya kepada Jawa Pos kemarin (3/8). Karena itu, pihaknya berharap ada penyesuaian tanggal untuk menggulirkan kompetisi. ’’Jadi, alangkah lebih baik antara tanggal 25 atau 30 Agustus (kickoff),’’ ucapnya.
CEO Persib Bandung Teddy Tjahjono menuturkan, saat ini pihaknya menunggu meeting dengan LIB. ’’Karena diberitakan mereka akan menggelar meeting. Apabila liga dipastikan mulai 20 Agustus, kami harus segera latihan,’’ katanya.
COO Bhayangkara FC Kombespol Sumardji menyebut cukup realistis menggelar kompetisi. ’’Selama ada kepastian, saya rasa bisa dilaksanakan,’’ ucapnya.
Pria yang juga menjabat Dirlantas Polda Bengkulu itu mengatakan, pihaknya sudah menerima undangan meeting secara virtual dengan LIB yang digelar hari ini (4/8) pukul 14.00 WIB. Pada pertemuan virtual itu, pihaknya masih ingin memastikan tanggal kickoff. ’’Kalau sudah pasti dimulainya liga, Bhayangkara akan latihan dengan diawali melakukan swab PCR,’’ katanya.
Selain itu, kepastian kompetisi bakal berpengaruh pada sponsorship. ’’Kalau masih sebatas rencana, sulit komitmennya dengan sponsor,’’ bebernya.
Direktur PT Polana Bola Madura Bersatu (PBMB) Zia Ulhaq menyatakan bahwa jadwal kickoff sangat mepet. Apalagi, tim diliburkan sejak 15 Juli lalu. Praktis, kondisi pemain belum sepenuhnya fit. Meski begitu, manajemen sama sekali tidak melihat itu sebagai kendala. Zia justru senang dengan kepastian kompetisi. Sebab, bagi dia, bergulirnya kompetisi adalah hal yang paling penting saat ini.
’’Ini kabar baik bagi berjalannya kompetisi. Sejatinya, dari tenggang waktu selesainya PPKM yang akan berakhir 9 Agustus memang sangat dekat. Tetapi, karena proses rekrutmen (pemain) sebagian besar sudah selesai, tidak akan menjadi problem besar,’’ kata pria yang akrab disapa Habib itu.
Zia berharap kepastian kali ini bukan prank. Karena itu, dia ingin operator kompetisi segera melakukan komunikasi dengan perwakilan klub. ’’Kami sangat berharap rencana akan dimulainya kompetisi pada 20 Agustus disampaikan secara formal kepada klub peserta melalui surat, serta perubahan jadwal dari rencana semula 10 Juli,’’ tegas Zia.
Arema FC juga senang dengan keputusan itu. Tim berjuluk Singo Edan tersebut memang sudah berharap kompetisi segera digelar. ’’Kami menyambut baik keputusan PSSI tersebut. Dan Arema siap menjalankan protokol kesehatan ketat dan menyukseskan program vaksinasi,’’ kata Media Officer Arema FC Sudarmaji.
Nah, dalam kompetisi nanti, Arema FC melakukan sosialisasi kepada para suporter. Sebab, sangat mungkin Liga 1 2021–2022 digelar tanpa penonton.
’’Kampanye untuk mendukung tim kesayangan dari rumah terus kami galakkan. Kami yakin hal itu bisa diterima dengan baik oleh suporter,” tambah Sudarmaji.
Sementara itu, pelatih Persela Iwan Setiawan mengatakan, kickoff Liga 1 pada 20 Agustus jadi dilema baginya. Yang pertama tentu senang. Iwan mengaku senang dengan adanya kejelasan.
Yang kedua tentu persiapan yang sangat mepet untuk Persela. Setelah libur akibat adanya PPKM darurat sekitar satu bulan, Birul Walidain dkk otomatis hanya punya tiga pekan persiapan sebelum kickoff dilaksanakan. ’’Itu pun waktu yang kami punya murni untuk fokus ke kompetisi hanya dua pekan,’’ jelasnya.