JawaPos.com – Kementerian Pendidikan Singapura memastikan tak ada pasien Covid-19 usia anak dengan kondisi yang berat. Anak-anak di bawah 12 tahun di Singapura yang terinfeksi Covid-19 hanya mengalami infeksi ringan dan tidak ada yang membutuhkan perawatan intensif atau harus mendapatkan oksigen.
Menteri Pendidikan Singapura Chan Chun Sing, mengatakan komite ahli vaksinasi Covid-19 sedang memantau uji coba vaksinasi yang sedang berlangsung untuk anak-anak di bawah 12 tahun. Dan, akan membuat rekomendasi jika sudah siap.
Dia mengatakan di Parlemen langkah-langkah yang diambil untuk menjaga anak-anak tetap aman. Chan mengatakan sekolah akan terus menyempurnakan langkah-langkah manajemen yang aman saat Singapura bergerak menuju penanganan Covid-19 sebagai penyakit endemik.
Baca juga: Masalah Baru di Singapura, Kasus Covid-19 Menyebar di 4 Gereja
Chan menambahkan infeksi Covid-19 di negara lain, sejauh ini, menunjukkan tak begitu menyerang anak-anak. Bahkan saat varian Delta menyerang, anak-anak di bawah 12 tahun di Singapura sejauh ini hanya mengalami infeksi ringan. Dia menambahkan bahwa tidak ada dari mereka yang membutuhkan unit perawatan intensif atau dukungan oksigen.
“Alternatif untuk pembelajaran berbasis rumah penuh dalam jangka waktu lama. Ini tentu memberi tekanan tambahan pada pendidik, orang tua, dan siswa,” katanya.
Baca juga: Singapura Hadapi Lonjakan Kasus Covid-19 Berat, Kini Mulai Tambah ICU
Baca juga: Masalah Baru di Singapura, Covid-19 Menyebar di Kalangan Sopir Bus
Chan berharap orang tua bisa membimbing anak untuk mengerti agar mereka selalu menjaga protokol kesehatan. Sedangkan tes dan vaksinasi tetap menjadi senjata utama.