JawaPos.com – Stadion Gelora Joko Samudro (Gejos) segera dijadikan tempat isolasi terpusat. Stadion di Jalan Veteran itu juga telah diubah statusnya menjadi RS lapangan. Kebijakan tersebut dibuat, selain merupakan arahan pemerintah pusat, disebabkan isolasi mandiri (isoman) rawan kematian.
Saat ini kasus aktif di Gresik tercatat 3.410. Mayoritas pasien konfirmasi positif itu melakukan isolasi mandiri di rumah. Pada rapat evaluasi pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) di Ruang Grahita Eka Praja Selasa (3/8), Bupati Fandi Akhmad Yani memutuskan hal tersebut.
Dengan adanya keputusan PPKM level 4 yang kembali diterapkan sampai 9 Agustus, Yani, sapaan bupati Gresik, menyampaikan bahwa kasus Covid di Gresik sudah melandai dan cenderung menurun. ’’Hal ini bisa dilihat dari tingkat keterisian tempat tidur di rumah sakit lapangan maupun di seluruh rumah sakit rujukan Covid di Kabupaten Gresik,” kata Yani.
Sampai akhir PPKM level 4 tahap pertama kemarin, tingkat hunian tempat tidur di Rumah Sakit Lapangan Gejos hanya 50 persen dan BOR di rumah sakit rujukan Covid rata-rata 68 persen. Namun, menurut pria alumnus Universitas Airlangga Surabaya itu, pasien isolasi mandiri (isoman) yang dilaporkan satgas maupun puskesmas masih tinggi.
’’Kita jangan lengah. Saya minta para kepala desa untuk selalu mengecek kembali perkembangan warga secara berkala yang sedang melakukan isolasi. Arahkan mereka yang sedang melakukan isoman tersebut agar mau dirujuk ke Rumah Sakit Lapangan Gejos. Isoman di rumah sudah tidak disarankan,” papar Yani.
Sarana dan prasarana di Rumah Sakit Lapangan Gejos sudah sangat memadai. Di sana sudah tersedia oksigen yang cukup dan diawasi para tenaga kesehatan yang mumpuni. ’’Kami juga telah melengkapi tenaga dokter spesialis. Ada dokter spesialis paru-paru, spesialis dalam, spesialis anestesi, dan lain-lain,” ucap Yani.
Menyikapi turunnya angka konfirmasi Covid itu, dia meminta seluruh unsur pemerintah di bawah untuk tetap waspada. Bahkan, PPKM semakin dikuatkan di tingkat pedesaan, RT, dan RW.