JawaPos.com – Sebanyak 8 pengemudi bus di Singapura dinyatakan positif Covid-19 pada 30 Juli. Akibatnya, kontak erat mereka kemudian dites Covid-19.
Otoritas Transportasi Darat (LTA) kepada The Straits Times mengatakan beberapa pengemudi yang telah melakukan kontak dengan kasus yang dikonfirmasi ditempatkan di karantina atau tinggal di rumah dalam beberapa pekan terakhir. LTA memberitahukan bahwa jumlahnya kurang 1 persen dari 9.500 pengemudi bus.
“Tidak ada dampak pada operasi bus,” ungkap pihak LTA.
Baca juga: Peneliti Singapura Temukan Kombinasi Obat untuk Lawan Covid-19 Delta
LTA tidak memberikan perincian tentang berapa banyak pengemudi yang telah dikarantina atau apakah kasus yang dikonfirmasi terkait satu sama lain. Dikatakan juga lebih dari 99 persen pengemudi bus telah menyelesaikan dosis pertama vaksinasi Covid-19.
Operator transportasi umum juga secara proaktif melakukan tes antigen cepat pada pekerja yang berbasis di dekat lokasi klaster Covid-19 aktif. Hal itu dilakukan untuk mendeteksi potensi infeksi lebih awal.
Baca juga: Muncul Lagi 10 Klaster Covid-19 di Singapura, 969 Tertular, 30 Kritis
“Kami akan terus bekerja sama dengan operator transportasi umum untuk memastikan langkah-langkah manajemen yang aman bagi pekerja dan komuter dipatuhi secara ketat,” tambah LTA.
“Selain itu, operator akan melanjutkan pembersihan harian dan disinfeksi yang ditingkatkan untuk simpul dan kendaraan angkutan umum,” ujarnya.
Baca juga: Singapura Hadapi Lonjakan Kasus Covid-19 Berat, Kini Mulai Tambah ICU
Pakar penyakit menular mengatakan risiko terhadap penumpang cenderung rendah, mengingat interaksi dengan pengemudi bus bersifat sementara dan wajib mengenakan masker. Maka dengan masker akan melindungi penumpang dan sopir.
“Semua ini akan mengurangi risiko penularan, seperti juga pertukaran aliran udara yang terjadi ketika sistem pendingin udara di bus beroperasi,” kata Dekan Saw Swee Hock School of Public Universitas Nasional Singapura Profesor Teo Yik Ying.
Baca juga: Masalah Baru di Singapura, Kasus Covid-19 Menyebar di 4 Gereja
Mereka yang masih khawatir harus memastikan mengenakan masker berkualitas dan naik bus pada waktu yang tidak terlalu sibuk. “Cobalah untuk melakukan social distancing di dalam bus. Ini sering tidak memungkinkan, tetapi sedikit membantu,” kata ahli spesialis penyakit menular Leong Hoe Nam.
“Pilihan untuk memakai masker yang baik ada di tangan Anda. Ingatlah bahwa petugas kesehatan telah melindungi diri mereka sendiri secara konsisten dengan masker berkualitas baik,” tegas Leong Hoe Nam.