JawaPos.com–Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya (UINSA) siapkan 5 ribu dosis vaksin Covid-19. Vaksinasi yang bakal digelar selama dua hari itu ditinjau Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi dan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Rabu (4/8).
Eri menegaskan, di Kota Surabaya semua stakeholder menjadi satu kesatuan bersama-sama menyukseskan vaksinasi Covid-19. Ketika Pemprov Jatim menyediakan vaksin untuk kampus, Pemkot Surabaya menyediakan tenaga kesehatan dan kampus siapkan tempat dan kepanitiaan.
”Jadi, kampus bisa melakukan vaksin kepada civitas akademika dan juga warga di sekitarnya. Sehingga, di Kota Surabaya bisa menunjukkan bahwa tidak hanya pemerintahannya yang bergerak, tapi semua stakeholder juga bersama-sama menyukseskan vaksinasi ini,” tutur Eri.
Pemkot Surabaya menerjunkan sekitar 30 tenaga kesehatan untuk menjadi vaksinator. Jumlah tersebut belum termasuk tenaga skrining yang juga diperbantukan. Vaksinasi di UINSA itu akan disiapkan sekitar 5 ribu dosis untuk disuntikkan pada hari ini sebanyak 2.500 dosis dan besok (5/8) sebanyak 2.500 dosis.
”Seperti yang disampaikan Ibu Gubernur, Insya Allah vaksin yang diberikan ke sini 5 ribu, sehingga kita siapkan nakesnya,” ucap Eri.
Dengan cara tersebut, Eri mengaku ingin menunjukkan semua kampus di Surabaya melakukan serbuan vaksin untuk civitas akademika dan juga warga di sekitarnya. Artinya, semua stakeholder bersama-sama dengan pemprov, Pemkot Surabaya, dan juga perguruan tinggi ikut serta memutus mata rantai penyebaran Covid-19.
”Ini juga untuk mengejar herd immunity di Kota Surabaya,” tambah Eri.
Sementara itu, Rektor UINSA Masdar Hilmy mengakui, vaksinasi tersebut dapat terselenggara berkat kerja sama antara Pemprov Jatim, Pemkot Surabaya, dan pihak kampus.
”Vaksinnya dari pemprov, nakesnya dari Pemkot Surabaya, dan tempat serta panitianya dari UINSA. Bu Gubernur sediakan 5 ribu vaksin, 2.500 untuk hari ini dan 2.500 lagi untuk besok (5/8). Setelah itu terserah beliau, kalau masih mau menggelar vaksin di sini kami siap,” papar Masdar Hilmy.
Sasaran vaksin Covid-19 yaitu para dosen dan tenaga pendidik beserta keluarga besar, termasuk anak istri, dan juga semua pegawai UINSA beserta para alumnus UINSA. Vaksin itu juga diperuntukkan bagi warga sekitar kampus yang belum menerima vaksinasi.
”Jadi, kami koordinasikan datanya dengan rinci, karena kami tidak ingin ada kerumunan pada saat pelaksanaan vaksinasi. Makanya saya cek terus datanya setiap hari, karena jangan sampai bergerombol,” ujar Masdar Hilmy.
Menurut dia, kampus atau lingkungan pendidikan harus mengambil peran dalam vaksinasi. Masdar Hilmy juga mengaku sempat berpikir untuk menyumbangkan salah satu asrama di UINSA untuk dijadikan tempat isolasi mandiri.
”Karena pemerintah sedang menggalakkan program isolasi mandiri dan asramanya sedang kosong. Namun ternyata, waktu itu ada PPKM, sehingga kami terlambat merespons. Tapi kalau vaksin ini, termasuk vaksin keduanya nanti, kami siap fasilitasi,” terang Masdar Hilmy.