JawaPos.com- Tren kesembuhan pasien Covid-19 di wilayah Surabaya Raya, yaitu Kota Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik, terus menunjukkan peningkatan. Artinya, jumlah pasien sembuh lebih banyak daripada tambahan konfirmasi positif harian. Jumlah kasus aktif atau pasien yang menjalani perawatan atau isolasi pun terus berkurang.
Data dari Satgas Covid-19 Pemprov Jatim pada Selasa (3/8), untuk Kota Surabaya jumlah pasien sembuh mencapai 1.331 orang, Sidoarjo (314 orang), dan Gresik (121 orang). Sedangkan tambahan konfirmasi positif masing-masing Surabaya ada sebanyak 682 orang, Sidoarjo (314 orang), dan Gresik 121 orang.
Kendati demikian, jumlah kasus aktif di Surabaya Raya masih relatif tinggi. Data per 3 Agustus 2021, untuk Kota Surabaya masih ada sebanyak 6.576 orang, Sidoarjo (3.905 orang), dan Gresik (3.372 orang). Mereka ini masih menjalani perawatan di rumah sakit, isolasi mandiri, atau dirawat di selter rumah sehat. Sebelumnya, angka kasus aktif itu memang melonjak drastis dalam satu bulan terakhir.
Jumlah kematian juga belakangan lebih landai dibandingkan pekan-pekan sebelumnya. Untuk Kota Surabaya, data per 3 Agustus 2021, jumlah pasien meninggal dengan status positif swab PCR ada sebanyak 35 orang, Sidoarjo ada 6 orang, dan Gresik ada 13 orang. Sejauh ini, recovery rate (RR) atau tingkat kesembuhan pasien Covid-19 di Surabaya tercatat 84,48 persen dan fatality rate (FR) atau tingkat kematian 3,6 persen. Kabupaten Sidoarjo RR 78.13 persen dan FR 3,68 persen. Kabupaten Gresik RR 64,5 persen dan FR 5,52 persen.
Karena tambahan kasus positif harian dan kasus aktif masih relatif tinggi, wilayah aglomerasi Surabaya Raya pun termasuk dalam pemberlakuan pembatasan kebijakan masyarakat (PPKM) level 4. Seperti telah diatur dalam Instruksi Mendagri Nomor 24 Tahun 2021, kabupaten/kota yang termasuk dalam PPKM level 4 harus menerapkan sejumlah kebijakan sebagai berikut:
- Pekerjaan non-esensial kerja dari rumah atau work from home (WFH)
- Pekerjaan esensial beroperasi 50 persen dengan dibagi menjadi 1 shift dan 100 persen WFO untuk untuk kritikal dengan protokol kesehatan ketat
- Toko atau pasar kebutuhan sehari-hari bisa buka dengan kapasitas 50 persen dan tutup pukul 20.00
- Pasar rakyat selain kebutuhan sehari-hari bisa buka dengan kapasitas 25 persen dan tutup pukul 15.00
- Pusat perbelanjaan seperti mal dan plaza tutup kecuali apotik dan toko obat
- Pedagang kaki lima (PKL), barbershop dan sejenisnya bisa buka sampai pukul 20.00
- Warung makan, PKL, lapak jajanan di ruang terbuka boleh beroperasi dengan kapasitas maksimal 3 orang dan buka hingga pukul 20.00. Sementara pengunjung yang makan di tempat diberi batas waktu maksimal 30 menit
- Restoran di ruang terutup hanya melayani take away/delivery
- Kegiatan belajar mengajar 100 persen daring
- Tempat ibadah dilarang ada kegiatan berjemaah
Sementara itu, Kapolda Jatim Irjen Pol Nico Afinta saat meninjau pelaksanaan program Vaksinasi Merdeka yang digelar Satpolairud Polres Gresik pada Selasa (3/8), kembali mengajak masyarakat untuk terus menggelorakan disiplin protokol kesehatan (prokes). Yakni, memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan, mengurangi mobilitas, dan menjauhi kerumunan. ‘’Langkah itu demi pencegahan penyebaran Covid-19,’’ katanya.
Dalam progam Vaksinasi Merdeka tersebut, petugas menyasar sebanyak 900 masyarakat pesisir dan nelayan. Program Vaksinasi Merdeka akan digelar selama Agustus 2021 untuk memeringati HUT ke-76 Kemerdekaan RI. Turut mendampingi kunjungan Kapolda, antara lain, Kabidhumas Kombes Pol Gatot Repli Handoko, Dirpolairud Kombes Pol Arnapi, dan Kapolres Gresik AKBP Arief Fitrianto. Rombongan datang melalui jalur perairan laut dengan menaiki perahu motor.
“Terima kasih bapak dan ibu semua sudah mengikuti program vaksinasi. Keluarga atau tetangganya yang belum vaksin, monggo diajak,” ujar Nico menyapa peserta vaksin yang tengah mengantre.
Dia menegaskan, dengan vaksinasi akan lebih memperkuat kekebalan tubuh. Meskipun masih peluang terpapar virus, namun risikonya semakin rendah. ‘’Imun lebih kuat. Ketika terserang virus, semakin cepat penyembuhannya. Namun, setelah divaksin, kita tetap prokes,’’ ujarnya.