JawaPos.com– Indonesia patut ikut berbangga. Terlebih lagi, warga Kecamatan Wringinanom, Kabupaten Gresik. Betapa tidak. Ternyata, di tengah riuh Olimpiade 2020 Tokyo, ada sepeda yang dibuat dari Desa Pasinan Lemahputih, Wringinanom, yang dipakai pembalap dunia pada ajang olahraga sejagad itu.
Adalah sepeda BMX Thrill yang dibuat dari Wringinanom tersebut. Sepeda berbahan alloy tipe Havoc XL itu diproduksi PT Indonesia Bike Works (IBW). Dua pembalap dunia yang menggunakan sepeda jenis itu pada gelaran Olimpiade 2020 adalah Vinetta Petersone, asal Latvia, dan Axelle Etienne, asal Prancis. Keduanya merupakan pembalap papan atas di negara masing-masing.
Setelah viral di media sosial, Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani mengunjungi pabrik tersebut Senin (2/8). Bupati alumnus Ekonomi Unair itu ingin melihat bagaimana proses pembuatan dan upaya menjaga kualitas produk sepeda BMX Thrill hingga dipercaya oleh para atlet berprestasi dunia. Kedatangan bupati langsung disambut Dirut PT IBW Anne Wijaya.
Anne menjelaskan, pihaknya membuat BMX Thrill tipe Havoc XL hanya terbatas untuk atlet. Sepeda itu dari bahan almunium dengan kisaran harga Rp 4 juta hingga Rp 7 juta. Yang mengerjakan pun semua tenaga lokal. Dia menuturkan, capaian produk perusahaannya hingga mendunia itu juga atas peran sesama atlet sepeda BMX asal Indonesia. ‘’Dari situlah semakin dikenal,’’ katanya.
Untuk dapat menjaga dan meningkatkan kualitas produk, lanjut Anne, pihaknya kerap meminta saran dan masuk. Baik dari sisi desain dan sejenisnya agar nyaman saat digunakan para atlet. ‘’Kami selalu berbenah agar produk bisa diandalkan. Kami terbuka, sering mendengarkan masukan dari mereka, supaya terus ada pembenahan-pembenahan lagi,” ujarnya.
Kejuaraan BMX racing di Olimpiade 2020 itu sudah berlangsung pada 29-30 Juli 2021, di Ariake Urban Sports Park, Tokyo Bay Zone. Sayangnya, kedua pembalap dunia yang memakai sepeda made in Wringinanom itu gagal meraih medali. Vinetta tidak berhasil lolos ke babak selanjutnya. Dia hanya finis di peringkat keenam babak perempat final.
Axelle bernasib lebih baik. Dia berhasil melaju ke babak final. Axelle bertemu dengan Mariana Pajon, peringkat pertama dunia pembalap BMX asal Kolombia. Namun, pembalap asal Perancis itu harus puas berada di peringkat ketujuh balap BMX Racing Olimpiade Tokyo 2020. Axelle berhasl finis dengan catatan waktu 45,853 detik. Hanya tertinggal 1,5 detik dari sang juara satu.
Meski demikian, raihan ini sangat membanggakan PT IBW. Sebab, Axelle sudah berhasil mencapai final. Sejauh ini, capaian tersebut juga merupakan prestasi terbaiknya. Sejak ramai itu, belakangan banyak yang menanyakan sepeda bersangkutan. ‘’Sekarang sudah habis terjual. Tapi, melihat anomi yang tinggi, nanti akan produksi lagi,” papar Anne.
Sejatinya, sepeda yang dibuat di Wringinanom tersebut tidak hanya dipakai pada Olimpiade 2020 Tokyo saja. Ceritanya, PT IBW menjalin kerja sama Thrill Factory BMX Europe pada 2015 melalui situs thrillbmx.com. Sejak itu, sepeda rakitan PT IBW mulai sering tampil di ajang internasional.
Sepeda BMX Thrill pun sudah digunakan empat atlet di Olimpiade 2016 di Rio de Janeiro, Brasil. Di antaranya atlet dari Indonesia. Yakni, Toni Syarifuddin, peraih medali perak di Sea Games 2011, juara pertama di Thailand National Series 2011 dan peraih emas di PON 2008. Selain itu, produk ini juga sudah banyak dipakai pembalap dalam seri kejuaraan BMX dunia seperti UCI World Cup dan World Championship.
Dalam kunjungannya kemarin, bupati pun berharap capaian produk sepeda asal PT IBW Gresik di ajang dunia tersebut dapat menginspirasi pelaku usaha lain. Mereka mesti terus tertantang untuk berinovasi. Dengan demikian, dapat mengharumkan nama Kabupaten Gresik. Bahkan, juga membanggakan Indonesia di ajang internasional.
“Kami ikut mengucapkan selamat atas capaian prestasi ini. Terus berinovasi, sukses selalu untuk kita semua,” tegasnya. Ke depan, bukan tidak mungkin pemerintah ikut hadir dan bekerja sama menyiapkan SDM dengan memberdayakan para lulusan pelajar SMK di Gresik.