JawaPos.com – Singapura mengizinkan masyarakat mencampur penggunaan vaksin Covid-19 Barat dengan vaksin Sinovac untuk dosis kedua, jika mereka mengalami alergi. Orang yang menderita reaksi alergi setelah menerima dosis pertama vaksin Barat mRNA Covid-19 boleh disuntik vaksin Sinovac.
Menteri Senior Negara Kesehatan Janil Puthucheary di Parlemen mengatakan orang yang menerima suntikan Covid-19 dengan cara seperti itu akan dianggap telah divaksinasi lengkap. Kementerian Kesehatan (MOH) Singapura telah menetapkan program kesehatan masyarakat bagi orang-orang ini untuk divaksinasi di klinik di rumah sakit umum untuk pemantauan lebih dekat, mengingat reaksi alergi mereka sebelumnya.
Vaksin Pfizer-BioNTech dan Moderna, yang disetujui untuk digunakan dalam program nasional, menggunakan teknologi messenger RNA (mRNA). Ini mengajarkan sel untuk membuat protein yang memicu respons imun di dalam tubuh kita.
Baca juga: Masalah Baru di Singapura, Kasus Covid-19 Menyebar di 4 Gereja
Baca juga: Singapura Hadapi Lonjakan Kasus Covid-19 Berat, Kini Mulai Tambah ICU
Ini berbeda dengan vaksin Sinovac, yang dikenal sebagai CoronaVac, yang menggunakan partikel virus Korona yang tidak reaktif untuk merangsang perlindungan antibodi tubuh. Vaksin Sinovac saat ini diizinkan untuk diberikan di Singapura di bawah akses khusus, setelah disetujui untuk penggunaan darurat oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Menanggapi pertanyaan media, MOH mengatakan mereka yang telah menerima satu dosis vaksin mRNA Covid-19 tetapi secara medis tidak dapat menerima dosis kedua karena reaksi alergi dapat memilih untuk menunggu vaksin non-mRNA. Jika individu tersebut ingin menerima vaksin Sinovac di bawah rute akses khusus, mereka dapat melakukannya melalui program khusus di klinik.
“Kami akan bekerja dengan mereka untuk memantau respons kekebalan mereka,” kata Kementerian Kesehatan Singapura.