JawaPos.com–Persediaan vaksin Covid-19 di Kota Jogjakarta makin menipis. Sehingga, dilakukan perubahan strategi vaksinasi yaitu fokus menuntaskan vaksinasi dosis kedua sembari mengajukan  penambahan vaksin melalui Pemerintah DIY maupun langsung ke pusat.

”Persediaan di gudang farmasi sekitar 11.000 dosis vaksin Sinovac ditambah dosis di puskesmas, rumah sakit, dan klinik, yang melayani vaksinasi,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Jogjakarta Emma Rahmi Aryani seperti dilansir dari Antara di Jogjakarta, Senin (2/8).

Menurut Emma, pengajuan penambahan stok vaksin harus dilakukan secara berjenjang melalui Pemerintah DIY. Kota Jogjakarta sudah mengajukan permohonan penambahan 100.000 dosis vaksin disusul pengajuan 240.000 dosis vaksin.

Permohonan penambahan vaksin yang cukup banyak tersebut ditujukan untuk percepatan vaksinasi pada Agustus melalui program Jogja Merdeka Vaksin yaitu 70 persen penduduk sudah divaksin pada 17 Agustus.

”Karena stok menipis, untuk saat ini dilakukan perubahan strategi vaksinasi. Tidak hanya mengejar sebanyak-banyaknya vaksinasi dosis pertama tetapi lebih mengutamakan menyelesaikan dosis kedua terlebih dulu,” terang Emma Rahmi Aryani.

Total kebutuhan vaksin untuk menuntaskan  vaksinasi dosis kedua hingga akhir Agustus mencapai 51.000 dosis. ”Stok yang ada sekarang pun tidak cukup. Makanya kami sangat berharap ada tambahan stok vaksin dalam waktu dekat,” ucap Emma Rahmi Aryani.

Tambahan dosis vaksin tersebut tidak hanya untuk vaksin Sinovac tetapi juga AstraZeneca. Sebab, penerima vaksin jenis tersebut harus segera melakukan vaksinasi pada pertengahan Agustus. ”Mudah-mudahan hari ini (2/8) sudah ada tambahan stok untuk AstraZeneca,” tutur Emma.

Hingga saat ini, jumlah warga Kota Jogjakarta yang sudah mendapat vaksinasi mencapai sekitar 127.000 orang dari sekitar 350.000 warga berusia 12 tahun ke atas yang boleh menerima vaksinasi.

Sementara itu, Wali Kota Jogjakarta Haryadi Suyuti berharap agar ada kebijakan khusus untuk Kota Jogjakarta terkait distribusi vaksin dari Pemerintah DIY. Sebab Pemkot Jogjakarta sangat gencar melakukan vaksinasi.

”Distribusi vaksin tentunya harus disesuaikan dengan program vaksinasi yang berjalan di daerah. Jika programnya dilakukan agresif dan gencar, butuh persediaan vaksin dalam jumlah banyak,” ucap Haryadi Suyuti.

Kota Jogjakarta melalui gerakan Jogja Merdeka Vaksin menargetkan mampu melakukan vaksinasi untuk sekitar 11.000 warga setiap hari. Sehingga, pada 17 Agustus 70 persen warga di kota tersebut sudah mendapat vaksin Covid-19.

By admin