JawaPos.com – Wilayah Sukabumi kaya akan sumber daya alam, termasuk dari sektor perikanan air tawar. Potensi melimpah tersebut dimanfaatkan CV Dejeefish mengembangkan usaha perikanan air tawar yang terintegrasi.
Awal 2006, Deni Rusmawan, founder CV Dejeefish, mengawali usaha sederhananya berupa pembenihan ikan gurame (Osphronemus Goramy). Secara bertahap, ia mulai mengembangkan pembesaran ikan, pengiriman domestik dan luar negeri, hingga menawarkan jasa pelatihan budidaya perikanan air tawar.
Deni mengungkapkan teknologi digital sangat berperan membantunya membuka pasar hingga ke luar negeri. Dari hanya memanfaatkan situs jual beli online gratis, kini, perusahaan perikanan air tawar di Desa Cibaraja Kecamatan Cisaat Kabupaten Sukabumi tersebut, juga sudah memiliki situs sendiri, yakni www.dejeefish.com.
“Saya memanfaatkan situs transaksi jual beli gratis, dari situ, jumlah permintaan ikan terus bertambah. Setelah itu, kami menggunakan website dan juga masih menggunakan situs transaksi jual beli untuk memperluas pasar,” jelasnya.
Seiring semakin tingginya permintaan, Deni juga berbenah membentuk struktur kepengurusan. Ia mencari orang-orang yang mau membantu menjalankan usaha. Puluhan orang sudah bergabung. “Saya percaya, dengan sumber daya manusia yang terlatih, terampil dan team work yang solid, fasilitas yang memadai serta bimbingan dari instansi perikanan, kita bisa optimal untuk menjalankan usaha,” yakinnya.
CV Dejeefish mampu memproduksi benih ikan air tawar hingga jutaan ekor pertahun. Dalam kondisi pandemi sekalipun, usaha bisa terus bertahan, karena besarnya permintan konsumen. Di antaranya meningkatnya permintaan ikan hias. “Di masa pandemi ini permintaan ikan hias meningkat, kita memanfaatkan peluang tersebut,” katanya.
Tak puas hanya di sektor perikanan, Deni juga mengembangkan bisnis di bidang fashion dan pengolahan yang dikomandani oleh istrinya. “Sekarang kegiatan usaha yang kami jalankan bukan hanya budidaya ikan saja, melainkan sudah menyentuh ke berbagai bidang,” katanya.
Bisnis fashion yang dijalankan saat ini adalah menjual pakaian muslim, seragam sekolah, atribut seragam, serta jasa menjahit pakaian sesuai permintaan konsumen. Sementara itu, dalam bidang pengolahan berupa makanan ringan, seperti bakso, abon, nugget, dan produk olahan ikan lainnya.
Di balik terintegrasinya berbagai usaha yang dijalankan CV Dejeefish, ada peran Lembaga Pengelola Modal Usaha Kelautan dan Perikanan (LPMUKP) di sana. Deni telah menjadi debitur dari badan layanan umum (BLU) dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) ini sejak tahun 2018. Bersama tenaga pendamping yang setia menemani, Deni secara disiplin memanfaatkan pinjaman modal secara tepat guna dan selalu memenuhi kewajiban membayar cicilannya.
“Alhamdulilah untuk terus memenuhi permintaan konsumen, kita juga mendapatkan pinjaman modal usaha sekaligus pendampingan dari LPMUKP, sehingga kita sangat terbantu dalam menjalankan usaha,” ungkap Deni menyudahi kisahnya.