JawaPos.com – Singapura mencatat munculnya 10 klaster baru. Sembilan di antaranya terkait dengan kasus Covid-19 individual yang ada kaitannya dengan pemasok baja tahan karat Seng Leong Steel (Ent). Secara total, ada 53 klaster aktif dan 969 infeksi.
Klaster Pelabuhan Perikanan Jurong masih menjadi klaster terbesar hingga saat ini mencapai 969 kasus. Satu klaster telah ditutup.
Alat tes mandiri Covid-19 akan diberikan kepada mereka yang mengunjungi Mayflower Market and Food Center dan Redhill Market. Secara total, Kemenkes Singapura melaporkan total 129 kasus baru yang ditularkan secara lokal, dimana 50 di antaranya adalah kasus baru yang tidak terkait. Di antara kasus tersebut adalah empat manula di atas 70 tahun yang tidak divaksinasi atau divaksinasi sebagian dan berisiko sakit serius.
Baca juga: Singapura Hadapi Lonjakan Kasus Covid-19 Berat, Kini Mulai Tambah ICU
Dari kasus yang dikonfirmasi, 572 di antaranya dirawat di rumah sakit. Sebagian besar baik-baik saja dan dalam pengawasan. Namun, 30 pasien sakit parah dan membutuhkan suplementasi oksigen. Tiga berada dalam kondisi kritis di unit perawatan intensif (ICU).
Dari 33 kasus ini, hanya satu yang divaksinasi penuh tetapi membutuhkan perawatan ICU karena dia memiliki kondisi medis yang mendasarinya. Lalu 24 dari mereka adalah manula di atas 60 tahun, 23 di antaranya sama sekali tidak divaksinasi atau sebagian divaksinasi dan jatuh sakit.
Baca juga: Masalah Baru di Singapura, Kasus Covid-19 Menyebar di 4 Gereja
Selama 28 hari terakhir, 39 kasus lokal membutuhkan suplementasi oksigen atau dirawat di ICU. Satu orang meninggal.
Jumlah kasus baru di masyarakat mengalami penurunan dari 884 kasus dalam seminggu sebelumnya menjadi 881 kasus dalam seminggu terakhir. Namun, jumlah kasus yang tidak terkait di masyarakat telah meningkat dari 64 kasus pada minggu sebelumnya menjadi 238 kasus dalam seminggu terakhir.