JawaPos.com – Bulan Agustus baru dua hari, tapi deretan penjual bendera, tiang bendera, maupun umbul-umbul sudah bermunculan. Itu seiring dengan banyaknya pembeli. Rupanya pandemi tak menyurutkan warga untuk merayakan peringatan Hari Kemerdekaan RI pada 17 Agustus nanti.
’’Pandemi tetap harus semarak dong,’’ ujar Fatihur Rosi, pembeli di stan penjual bendera Jalan Cemengkalang, Sidoarjo, Minggu (1/8). ’’Sudah jadi keharusan memasang bendera dalam bulan Agustus,’’ lanjutnya. Selain Rosi, puluhan pembeli tampak melihat-lihat, menanyakan harga, bahkan memborong bendera.
’’Beli banyak karena untuk dipasang di depan pos satpam perumahan,’’ ujar Elvia, pembeli lain.
Teguh, salah seorang pedagang, menyebut dagangannya cukup laris. Bahkan, sehari bisa seratus orang yang mampir. ’’Hari ini (kemarin, Red) mulai banyak yang mampir,’’ ujarnya.
Dia menyebut pandemi tidak memengaruhi orang untuk mampir membeli. ’’Rata-rata bendera Merah Putih sama tiang yang dibeli,’’ lanjutnya. Harganya bervariasi. Bendera Merah Putih ukuran paling besar dijual Rp 45 ribu. Tiangnya dihargai Rp 40 ribu. ’’Untuk umbul-umbul, ada yang Rp 25 ribuan, bergantung besar kecilnya,’’ jelasnya.
Salah satu penyebab larisnya bendera adalah komitmen warga untuk membuat peringatan HUT RI tetap semarak. Misalnya, di RT 72, RW 12, Desa Suko. Di RT tersebut, warga sepakat mengadakan lomba lingkungan dan lomba anak-anak serta menginstruksikan untuk memasang bendera selama Agustus. Namun, pelaksanaannya tetap sesuai prokes.
Terkait pelaksanaan lomba dan perayaan lainnya selama Agustus, Asisten 1 Bidang Tata Pemerintahan dan Kesra Ainur Rahman mengatakan secara spesifik tidak diatur. ’’Secara spesifik tidak diatur, tetapi diperintahkan untuk menghindari kegiatan yang menimbulkan kerumunan,’’ tuturnya.
Terkait PPKM yang berakhir hari ini (2/8), pihaknya menyebut juga masih menunggu keputusan pemerintah pusat apakah diperpanjang atau tidak. ’’Kami sama-sama menunggu, tapi biasanya malam baru ada keputusan,’’ katanya.