Padatnya perkotaan membuat mayoritas pilihan rumah masa kini berukuran mungil. Salah satunya Ruma Ciel milik Cindy dan Yeriel. Dibangun di lahan 60 meter persegi, bangunan itu hanya memiliki luas 53 meter persegi. Meski begitu, rumah tersebut jauh dari kesan sesak.

CINDY dan Yeriel membeli rumah yang berlokasi di Tangerang Selatan itu dalam keadaan sudah dibangun utuh. Jadi, mereka tidak ikut campur dalam arsitekturnya. ’’Kami dari awal mencari rumah yang layout-nya open space. Karena kecil, pilih yang tanpa sekat supaya terasa lebih lega,’’ ujar Cindy kepada Jawa Pos.

Namun, pasangan yang sama-sama lulusan arsitektur itu punya kuasa penuh dalam mengutak-atik interior agar rumah tersebut terkesan lapang. Salah satunya, memilih furnitur yang bentuknya tidak bulky.

Di ruang keluarga, misalnya. Di sana hanya ada sofa two seater mungil yang menghadap TV. Dipermanis cushion dan selimut yang membuatnya terasa hangat. Sofa itu disandingkan dengan side table kayu yang simpel. ’’Kami cari furnitur yang kesannya ringan,’’ katanya.

OPEN STORAGE: Kabinet TV customized dengan kotak penyimpanan dari rotan membuat ruang keluarga tampil rapi. (INSTAGRAM RUMA CIEL)

Ruang keluarga, atau yang mereka sebut ruang nonton, satu area dengan ruang makan dan dapur. Area makan diisi set meja makan kecil dengan dua kursi. Plus high chair bayi karena mereka segera menyambut anak pertama.

Salah satu sudut yang paling menarik di Ruma Ciel adalah dapur. Ada kitchen set putih yang dipermanis kabinet bermaterial kayu terpisah, membuat ruangan itu cukup lega. ’’Biasanya kitchen set full sampai plafon. Nah, kalau ini enggak, karena kami ingin menonjolkan unsur horizontal. Apalagi dengan plafon setinggi 2,8 meter,’’ ucapnya.

Cindy melanjutkan, mereka sengaja tak menempatkan banyak ruang penyimpanan. Pasalnya, mereka tidak punya cukup ruang untuk menimbun barang yang tidak terlalu dibutuhkan. Selain itu, mereka menerapkan sistem satu barang masuk, satu barang keluar. Jadi, ketika ada barang baru yang dibeli, barang lama harus dikeluarkan dari rumah. Entah itu dijual atau disumbangkan.

Untuk lemari pakaian di kamar tidur, Cindy dan Yeriel menambahkan pintu kaca sehingga baju-baju di dalamnya tetap terlihat dari luar, tidak mudah terkena debu. (INSTAGRAM RUMA CIEL)

’’Kalau lemarinya tinggi, kami bakal tertarik menyimpan barang yang tidak perlu dan susah diambil. Malah menuh-menuhin. Dengan penyimpanan terbatas, kami akan terdorong untuk menyimpan barang sesuai ketersediaan ruang aja,’’ papar Cindy.

Sementara itu, di kamar tidur utama, mereka menempatkan sebuah lemari terbuka. Menampilkan pakaian yang digantung dengan jelas tanpa pintu. Namun, mereka menyadari bahwa open storage seperti itu cukup menyulitkan. Mereka harus ekstrabersih karena baju berisiko mudah kotor. Karena itu, mereka menggunakan pintu kaca pada lemari tersebut. ’’Tetap kelihatan dari luar, tapi nggak kena debu,’’ imbuh Cindy.


HIGHLIGHT

DOMINASI KAYU

Karena tidak melakukan perubahan pada warna dasar interior rumah, Cindy dan Yeriel memaksimalkan estetika ruangan lewat furnitur yang didominasi warna dan motif kayu. Mereka terinspirasi interior ala Jepang. Rumah itu juga diakui Cindy memiliki sedikit unsur Skandinavia.

LAUNDRY ROOM

(INSTAGRAM RUMA CIEL)

Mereka memanfaatkan space kosong di taman belakang area bawah tangga untuk laundry room. Ukurannya tidak besar, yaitu 75 x 200 sentimeter. Area tersebut menyatu dengan taman mungil di belakang. Di space itu pula baju-baju dijemur dengan rapi.

CALON BABY ROOM

Untuk menyambut kelahiran buah hati, Cindy dan Yeriel mulai menyiapkan kamar tidur anak. Namun, mereka tak ingin kamar itu memiliki banyak barang. Saat ini, dua furnitur besar yang tengah mereka siapkan hanya baby crib dan drawer.

By admin