Jawa Pos.com – Aksi kemanusiaan salah seorang anggota kepolisian ini terbilang luar biasa. Dia adalah Bripka Nuki Seputro, anggota Satlantas Polres Gresik. Pria 34 tahun ini sudah berdonor plasma konvalesen sebanyak 9 kali untuk membantu kesembuhan pasien Covid-19.
Di sela-sela bertugas, Nuki mengaku belakangan rajin mendatangi kantor UTD Palang Merah Indonesia (PMI) Gresik. “Sejak Februari lalu, kalau di rata-rata dua kali dalam sebulan,” ujarnya, Senin (2/8).
Nuki mengetahui donor juga merupakan salah satu metode imunisasi pasif. Karena itu, sebagai penyintas Covid-19, dia pun rajin memberikan plasma darahnya kepada pasien positif yang sedang dirawat melalui PMI. Selain membantu pasien yang sangat membutuhkan, juga sebagai terapi tambahan pengobatan dengan mengajak orang yang telah sembuh agar menjadi pendonor juga.
Bukan tanpa kisah pilu polisi kelahiran Sekardangan, Sidoarjo, itu menjadi terpanggil rasa kemanusiannya. Nuki dinyatakan sembuh dari Covid-19 pada Januari 2021 lalu. “Begitu sembuh, kebetulan saat itu juga ada program dari pimpinan uagar donor plasa konvalesen, saya langsung bersedia. Apalagi sebelumnya sudah rutin ikut donor darah,” jelasnya.
Nuki masih ingat betul saat menjalani perawatan setelah terpapar Covid-19. Awalnya kaget. Namun, dia pun memilih pasrah menjalani. Selama 10 hari, dia dirawat di ruang isolasi rumah sakit. Beruntung, banyak pihak yang membantunya untuk segera pulih. Termasuk memberikan dorongan semangat. “Dukungan terus mengalir dari keluarga, kerabat, tidak terkecuali rekan-rekan seprofesi. Itu sangat menguatkan saya,” ujarnya.
Motivasi Nuki terlecut. Semangat untuk sembuh begitu menggelora. Hingga akhirnya dinyatakan negatif dari Covid-19. Dia menyadari betul bagaimana kesulitan yang dialami para pasien. Bahkan, termasuk anggota keluarganya. Sebab, saat menjalani isolasi di rumah sakit, tidak ada keluarga yang menunggui. Tidak seperti sebelum pandemi Covid-19.
“Sebagai balas budi, akhirnya saya rajin berdonor. Paling tidak ikut berkontribusi pada upaya penyembuhan. Di masa seperti sekarang ini, pasti banyak yang membutuhkan dukungan dan bantuan,” paparnya.
Setali tiga uang, aksi kemanusiaan Nuki tersebut juga mendapat support penuh dari keluarga. Tidak terkecuali dari sang istri. Dia pun berharap, banyak pihak yang ikut bersedia menjadi relawan pendonor plasma konvalesen. Yang membuatnya lebih semangat adalah syarat sebagai pendonor. Yakni, wajib menjaga pola hidup sehat. ‘’Dengan begitu saya juga mesti memperhatikan betul kesehatan, kebersihan, makanan dan aktif berolahraga,” ujarnya.
Dalam setiap aktivitas kemanusiaan tersebut, Nuki juga menyelipkan sebait doa untuk keluarganya. “Semoga segera saya diberi momongan. Saya percaya nandur apik tukhule apik,” ucap dia. Sejak menikah pada 2012, Nuki memang belum dikarunia anak.
Nah, sebagai bentuk apresiasi atas aksi kemanusiaan Nuki, Kapolres Gresik AKBP Arief Fitrianto pun memberikan reward. Pada apel Senin pagi (2/8) di halaman Mapolres Gresik, Nuki bersama delapan anggota lainnya mendapatkan piagam khusus. “Reward diberikan sebagai apresiasi setinggi-tingginya atas kinerja dan sebagai motivasi bagi anggota yang lain untuk meningkatkan kinerja. Ke depan tugas kita tidak semakin ringan, namun semakin berat,” kata Arief.
Selain memberikan penghargaan kepada anggotanya, Kapolres Gresik juga memberikan bingkisan kepada 76 anggotanya yang lahir pada bulan Agustus. Angka 76 itu merupakan simbol HUT ke-76 Kemerdekaan RI. “Selamat kepada anggota yang berulang tahun di bulan Agustus semoga senantiasa diberikan kesehatan, keselamatan dan dijauhkan dari marabahaya serta diberikan kelancaran rejeki,” pungkas alumnus Akpol 2002 itu.