JawaPos.com–Pemerintah Provinsi Jawa Timur mulai menyalurkan vaksin ketiga bagi tenaga kesehatan. Vaksin itu ditujukan sebagai dosis ketiga atau booster.
Vaksin berjenis Moderna itu didistribusikan untuk nakes di Kota Malang. Selain vaksin moderna, penyuntikan pertama vaksin sinopharm juga dilakukan untuk kelompok masyarakat difabel.
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa meninjau pelaksanaan vaksinasi Covid-19 dengan moderna dan sinopharm. Pemberian vaksin tersebut dilakukan di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) dan Universitas Islam Malang (Unisma), Senin (2/8).
Khofifah mengungkapkan, vaksin sinopharm untuk difabel baru sampai di Jatim minggu lalu. Selanjutnya, pemprov langsung berkoordinasi dengan Dinas Sosial serta Dinas Kesehatan terkait vaksin yang disiapkan untuk difabel dengan kualifikasi usia 18 tahun ke atas.
”Di Unisma ini pertama kali dalam menggunakan sinopharm untuk difabel dan untuk tenaga kesehatan yakni vaksin moderna,” ujar Khofifah.
Berbeda dengan jenis vaksin lain, vaksin moderna dan sinopharm butuh perlakuan khusus. Saat ini, semua vaksin tersebut berada dalam penyimpanan di cold storage Dinkes Kota Malang.
Khofifah menjelaskan, vaksin moderna harus disimpan di tempat yang suhunya minus 30 derajat celcius. Sementara, vaksin jenis Sinovac atau Aztrazaneca bisa disimpan di cold storage dengan suhu minus 5 derajat celcius.
”Memang ada spesifikasi khusus dan cara untuk mengakses vaksin ini tidak sembarangan,” terang Khofifah.
Bahkan untuk tenaga kesehatan yang akan mengikuti booster vaksin menggunakan moderna harus menandatangani pakta integritas. ”Jadi ini sangat very-very limited edition dan untuk segmen yang spesifik sesuai ketentuan kementerian kesehatan,” tegas Khofifah.
Khofifah berterima kasih atas partnership yang dilakukan. ”Partnership seperti ini akan menambah akselerasi vaksinasi untuk berbagai segmen dan elemen,” tutur Khofifah.
Khofifah mengingatkan, terdapat hal yang sangat penting untuk dilakukan sebagai upaya memutus mata rantai Covid-19. Yaitu percepatan vaksinasi dan menjaga protokol kesehatan.
”Mohon bisa membantu percepatan vaksinasi. Karena dua hal di hulu yang harus dilakukan adalah vaksinasi dan menjaga prokes,” kata Khofifah.
Untuk vaksin sinopharm, tidak hanya ditujukan bagi tenaga kesehatan, namun juga bagi difabel. Mantan menteri sosial itu mengaku tidak mendapat vaksin dalam jumlah besar. Sebab, pemerintah pusat mengirimkan vaksin secara bertahap.
”Seminggu rata-rata dua kali diterima dan langsung didistribusikan. Kota Malang adalah daerah pertama untuk pelaksanaan vaksin moderna dan sinopharm,” ucap Khofifah.
Dilansir dari data Dinas kesehatan Jatim, per Minggu (1/8), sebanyak 10,7 juta dosis sudah diberikan pada warga. Sebanyak 7,6 juta warga telah menerima vaksin dosis pertama. Angka itu mencapai 23,95 persen dari total sasaran sebanyak 31,8 juta orang. Sementara 3,1 juta atau 9,98 persen warga telah menerima dosis kedua.