JawaPos.com–Masa pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat dan level 4 berakhir hari ini, Senin (2/8). Selama Juli, angka pasien Covid-19 berangsur-angsur membaik.
Pada 23 Juli, warga yang dirawat mencapai 11.689 orang. Awal Agustus, jumlahnya jauh berkurang menjadi 9.446 orang.
Untuk jumlah pemakaman, pada 22 Juli, pemakaman dengan protokol kesehatan (prokes) jumlahnya mencapai 144. Data itu turun drastis pada 30 Juli. Sebanyak 50 warga yang dimakamkan secara prokes. Positivity rate serta Bed Occupancy Rate (BOR), juga membaik.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Febria Rachmanita menjelaskan, tingkat keterisian rumah sakit 85 persen. ”Prosentase positivity rate masih 29 persen,” tutur Febria Rachmanita.
Capaian itu memang belum signifikan. Namun, pemkot optimistis, Surabaya lekas pulih. Kegiatan pun kembali berjalan normal.
Dia mengklaim perilaku warga sudah berubah. Meski kebijakan PPKM level 4 memiliki kelonggaran, masyarakat tetap mematuhi protokol kesehatan (prokes). ”Sekarang warga lebih hati-hati,” terang Febria Rachmanita.
Menurut dia, pemkot menyiapkan beragam langkah agar Covid-19 secepatnya hilang. Vaksinasi terus digeber. Saat ini, sudah 60 persen lebih warga yang mendapatkan vaksin. Dengan imunisasi, kekebalan tubuh warga meningkat.
”Harapannya, dalam waktu dekat, seluruh warga mendapatkan vaksin. Sehingga herd immunity terbentuk,” ujar Febria Rachmanita.
Langkah lain yaitu 3T terus berjalan. Pemkot mengajak serta warga membendung Covid-19. ”Warga juga bisa melakukan tracing,” papar Febria Rachmanita.
Penyiapan rumah sehat juga dilakukan. Sebanyak 138 rumah sehat berdiri. Tersebar di seluruh kelurahan.
Wakil Sekretaris Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 Irvan Widyanto mengatakan, rumah sehat berfungsi mempercepat pemulihan warga. Selain itu membendung klaster keluarga.
”Sesuai anjuran pemerintah isolasi harus terpusat,” jelas Irvan.
Meski sudah membaik, pemkot tetap memperkuat prokes. Irvan berharap, secepatnya Surabaya kembali normal.
”Keputusan melanjutkan PPKM atau tidak bergantung pemerintah,” kata Irvan.