JawaPos.com–Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menegaskan, tren kasus Covid-19 di provinsi itu menunjukkan penurunan meskipun belum membaik.
”Saya senang dapat laporan tenda-tenda di rumah sakit sudah dibongkar. Hari ini (2/8), tenda di Rumah Sakit Tugurejo sudah dibongkar. BOR juga sudah aman. Tapi saya katakan jangan lengah dan tetap disiplin tinggi,” kata Ganjar seperti dilansir dari Antara usai memimpin Rapat Evaluasi Penanganan Covid-19 di Semarang, Senin (2/8).
Meski jumlah kasus Covid-19 menunjukkan angka penurunan, Ganjar meminta semua pihak harus tetap siaga. Sebab, tambahan kasus masih ribuan, jadi belum bisa dikatakan baik.
”Kalau sehari tambah 87 kasus, di bawah 100 itu baru baik. Kalau masih ribuan ya belum baik. Saya minta jangan lengah, kita butuh disiplin tinggi agar menurunnya tajam,” ujar Ganjar.
Ganjar juga mengomentari terkait berita beberapa waktu lalu yang menyebut kasus Covid-19 di Jateng tertinggi nasional. Sebab, menurut dia itu karena adanya data tertunda yang diinjeksi.
”Data menjadi perbincangan, Jateng tertinggi, wah ramai sekali. Saya bilang, gak papa, wong itu ada data delay. Ada data yang diinjek ke sana,” terang Ganjar.
Menurut Ganjar, masih ada data kasus dari Jateng yang belum terlaporkan ke pusat dan itu jumlahnya banyak. ”Maka data Jateng lebih tinggi dari data pusat. Yang terjadi, setelah data itu diklarifikasi, biasanya dari pusat dimasukkan. Itulah yang kita sebut data injek. Jadi disuntikkan karena dulu belum. Itu yang terjadi sehingga kadang-kadang datanya seperti itu,” ucap Ganjar.
Selain data kasus Covid-19, Ganjar juga menyoroti data-data lain termasuk data kematian, penambahan kasus, kesembuhan, dan data vaksin di beberapa kabupaten/kota masih belum diinput dengan disiplin.
”Tadi di rapat ada kasus, ternyata vaksin di beberapa kabupaten/kota masih banyak. Di aplikasi Smile itu masih banyak, kok mereka bilang sudah habis. Jangan-jangan sudah disuntikkan tapi belum diinput, atau jangan-jangan belum disuntikkan sama sekali,” ucap Ganjar.
Penjabat Sekda Jateng Prasetyo Aribowo menambahkan, terjadi penurunan case positifity rate dari minggu ke minggu. Pada minggu ke-29 lalu, case positifity rate Jateng sebanyak 38,18 persen. Turun pada minggu ke-30 jadi 31,15 persen.
”Untuk BOR juga mengalami penurunan. BOR ICU saat ini 70,42 persen, turun dari minggu sebelumnya yang mencapai 76,02 persen. BOR isolasi juga menurun dari 66,89 persen pada minggu ke-29, turun jadi 54,67 persen di minggu ke-30 ini,” terang Prasetyo Aribowo.