JawaPos.com – Viktor Axelsen sama sekali belum merasa senang meski sudah berhasil melangkah ke babak final Olimpiade Tokyo 2020. Fokusnya terpusat pada medali emas yang bakal ia kalungkan jika berhasil mengalahkan Chen Long (Tiongkok) di laga puncak.
The Great Dane, yang meraih medali perunggu di Olimpiade Rio de Janeiro 2016, berhasil memperbaiki pencapaiannya di Olimpiade Tokyo 2020 usai mengalahkan pemain underdog asal Guatemala, Kevin Cordon.
Sempat bermain ketat di gim pertama, jagoan Denmark itu akhirnya menunjukkan kelasnya sebagai pemain top dunia di gim kedua usai menang dengan skor 21-18 dan 21-11.
Keseriusan Axelsen mengalungkan medali emas Olimpiade Tokyo 2020 tentu bukan demi kepuasannya belaka. Jika berhasil, Axelsen akan mengakhiri puasa gelar sektor tunggal putra Denmark dalam lima olimpiade terakhir.
Untuk diketahui, satu-satunya medali emas Denmark hanya pernah diraih oleh pemain tunggal putra Poul-Erik Hoyer Larsen di Olimpiade Atlanta 1996. Poul-Erik menyabet gelar prestisius tersebut setelah mengalahkan legenda Tiongkok Dong Jiong di laga puncak.
Setelah itu, tunggal putra Denmark puasa medali emas dari seluruh sektor. Tidak pernah ada lagi wakil mereka yang melangkah hingga partai final.
Kini, setelah 5 olimpiade berlalu (Sydney 2000, Athena 2004, Beijing 2008, London 2012, dan Rio de Janeiro 2016, Red), kesempatan meraih medali emas itu datang lagi. Axelsen adalah sosok yang bisa mengakhiri paceklik gelar tersebut.
Dilansir dari laman BWF, Axelsen mengakui bahwa medali emas adalah harga mati untuknya.
“Saat ini, aku belum merasa senang sama sekali. Aku masih tegang. Aku sangat menginginkan medali emas, bahkan hal itu membuat aku tidak bisa menikmati laga hari ini. Aku lega bisa melaju ke final, tapi aku belum merasa senang,” ujar Axelsen.
Karena emas sudah jadi target utama, Axelsen menegaskan dirinya tidak akan berpuas diri jika cuma berhasil meraih medali perak.
“Medali perak memang sudah aman, tapi aku mau medali emas!” ujarnya.