JawaPos.com – Berselang 17 tahun setelah Taufik Hidayat dan Sony Dwi Kuncoro di Olimpiade Athena 2004, tunggal putra Indonesia akhirnya kembali menjejakkan kaki di semifinal event olahraga empat tahunan tersebut. Hari ini (1/8) Anthony Sinisuka Ginting menghadapi Chen Long untuk bisa melanjutkan langkahnya menuju final.
Chen Long merupakan satu-satunya juara bertahan yang masih bertahan di Olimpiade Tokyo 2020. Ginting punya catatan bagus bertemu juara dunia dua kali asal Tiongkok tersebut. Ginting memenangi 8 di antara 12 kali pertemuan.
Sebanyak 10 pertandingan mereka lalui dalam straight games.
Termasuk dua pertemuan terakhir yang dimenangkan Ginting dalam World Tour Finals 2019.
Pelatih Hendry Saputra tidak ingin rekor pertemuan itu membebani Ginting di Musashino Forest Sport Plaza, Tokyo, hari ini. ”Kami tidak bisa bilang pasti menang (lawan Chen Long, Red). Tapi, kami harus pelajari perubahan, kondisi fisiknya, dan perubahan lainnya agar bisa menentukan strategi yang tepat,” ujar Hendry dalam keterangan resminya kemarin (31/7).
Ginting melangkah ke semifinal setelah mengalahkan wakil Denmark Anders Antonsen 21-18, 15-21, 21-18 dalam tempo 79 menit. ”Saya tidak memikirkan banyak hal. Saya hanya mencoba menikmati setiap momen dan pertandingan serta memberikan yang terbaik,” tuturnya.
Meski mencatat capaian cukup penting, Ginting tidak ingin terlalu senang terlebih dahulu. Masih ada laga melawan Chen Long yang harus diselesaikan hari ini. Sejak persiapan Olimpiade, dia tidak mau berpikir terlalu jauh. ”Semua pemain ingin mendapatkan hasil terbaik di Olimpiade. Tapi, bagaimana caranya mengatasi harapan itu. Jangan berekspektasi tinggi, tapi tak boleh rendah juga. Belajar dari pengalaman sebelumnya malah bisa jadi bumerang,” kata juara China Open 2018 tersebut.
Keberhasilan Ginting menembus semifinal menjaga harapan Indonesia untuk membawa pulang medali dari bulu tangkis. Bahkan, jika mampu mengatasi Chen Long, Ginting berkesempatan mengulang capaian Taufik Hidayat yang meraih emas di Athena 2004.
Baca juga: Jangan Terlalu Bebani Diri Sendiri
Peluang meraih emas juga terbuka di nomor ganda putri. Pasangan Greysia Polii/Apriyani Rahayu menembus final setelah mengandaskan Lee So-hee/Shin Seung-chan 21-19, 21-17 (baca Olimpiade Tokyo 2020).
Sementara itu, asa merebut medali perunggu di nomor ganda putra pupus. Dalam perebutan peringkat ketiga tadi malam, M. Ahsan/Hendra Setiawan kalah rubber game 21-17, 17-21, 14-21 dari Aaron Chia/Soh Wooi Yik asal Malaysia. ”Kami minta maaf kepada masyarakat Indonesia karena tidak bisa membawa pulang medali. Kami mencoba yang terbaik, tapi kami minta maaf. Lawan hari ini (kemarin) bermain sangat baik, terutama pada game penentuan,” kata Ahsan seusai pertandingan.
Aaron Chia/Soh Wooi Yik cukup merepotkan bagi ganda Indonesia. Sebelum Hendra/Ahsan, pasangan ranking kesembilan dunia itu menghentikan langkah Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo pada perempat final (29/7) lewat straight game 21-14, 21-17.