’’Calling you late at night, talking ’bout nothin’, but we’re always laughing’’. Petikan lirik pertama Blue Jeans dipadu intro gitar minimalis yang khas mengantar pendengarnya galau berjamaah dan patah hati. Bagi GANGGA, ada cerita yang tak cuma disimpan sendiri. Kenangan yang menyakitkan justru jadi kekuatan karyanya.
—
JUMAT (30/7), GANGGA melanjutkan ’’perjalanan” patah hatinya dengan Waiting for You. Lagu yang diproduseri Kamga dan Petra Sihombing itu menceritakan hubungan toksik dan terus berputar.
’’Di lagu ini, mereka berdua running in circles. Kayak kalau di hubungan itu, cowok ini terus-menerus nunggu ceweknya berubah lebih baik,” papar pemilik nama lengkap Gangga Kusuma itu. Gangga juga tidak menyangkal bahwa dia dikenal sebagai ”spesialis” lagu sedih tentang hubungan pria-wanita.
Dia beranggapan, peristiwa pahit yang membekas adalah inspirasi berkarya yang baik. ’’Kejadian yang udah ’kena mental’, kondisi di titik terendah, bikin kita jadi lebih jujur. Nulis lagunya lebih ikhlas,” ungkap GANGGA.
Menurut dia, kisah yang dituturkan jauh berbeda dengan lagu-lagu yang ditulis dengan ”otak”. Kadang, ada keinginan untuk mengganti lirik agar lebih puitis dan keren.
Musisi asal Surabaya itu menilai, menulis lagu patah hati berarti harus siap kembali ke masa lalu. Dia mengaku, proses ”membuka” luka lama agak susah. Sebab, GANGGA merasa dirinya dijebak untuk mengenang hal-hal yang sudah berusaha dilupakan. ’’Awalnya agak capek, kayaknya energi ke-drain banget,” lanjutnya. Namun, dia tetap melanjutkan proses penulisan lagu dengan hati ringan.
Buat dia, proses kreatif tak ubahnya sesi curhat. GANGGA menegaskan, tujuan awal bermusik memang untuk berbagi cerita. Di kesehariannya, dia juga mengaku sebagai seorang yang hobi bercerita. ’’Dan aku enggak suka dipotong. Karena (bercerita, Red) di lagu, rasanya lebih bebas. Yang dengar lebih banyak,” ucapnya. Lantaran baru mulai menyeriusi bidang penulisan musik dua tahun lalu, GANGGA menilai karyanya jauh dari sempurna. ’’Aku masih belajar songwriting yang lebih bagus, lebih detail,” lanjut penggemar Bruno Major dan John Mayer itu.
Dari lagu-lagu yang sudah ditulisnya, termasuk lagu untuk album pertamanya yang dijadwalkan rilis bulan depan, Blue Jeans jadi yang tersulit. Lagu yang melesat di TikTok itu dikerjakannya pada awal masa pandemi, pada Maret 2020. ’’Lockdown lagi ketat banget. Sebenarnya enggak boleh keluar, tapi aku nekat ke rumah produser pukul 00.00. Ngebut banget,” kenangnya.
Produksi Blue Jeans serba-hectic. Karena itu, jadwal rilisnya pun molor sampai tiga bulan. Namun, kerja keras GANGGA terbayar. Enam bulan setelah rilis, lagu tersebut punya angka streaming jutaan. Permintaan buat merilis single selanjutnya pun naik. ’’Padahal, waktu itu aku ada banyak keterbatasan buat menulis lagu. Kan juga baru satu single itu. Kaget, tapi berkesan di saat aku belajar lebih dalam di musik,” ungkapnya.
Dia menilai, keberhasilan Blue Jeans tak menjadi tekanan dalam melahirkan karya berikutnya. GANGGA beranggapan, tiap lagu yang dirilis adalah anaknya. ’’Setiap lagu sama berharganya. Jadi, kalau jadi ’gede’, mungkin itu udah rezeki Blue Jeans,” lanjutnya. Musisi yang tergabung di KSM Records itu yakin setiap lagu memiliki kesan sendiri buat pendengarnya.
Lantaran besar pada masa pandemi, GANGGA juga memanfaatkan media sosial agar terus terhubung dengan fansnya. Sebelum lagunya rilis resmi, dia membuka hearing session terbatas dengan fansnya. Di YouTube, dia juga merilis seri Into My Room. Video itu berisi rekaman live dan single organik barunya. Musisi yang memulai bermusik secara otodidak itu menyatakan, ide itu lahir dari pengalamannya sebagai pendengar.
’’Dulu, aku sering pengin tahu, chord lagu ini gimana? Terus, di DM (direct message) banyak yang minta chord lagu, minta live lagu. Akhirnya lahirnya Into My Room,” ungkapnya. GANGGA menjelaskan, rekaman dilakukan apa adanya selayaknya rekaman di kamar. Suaranya dibuat tanpa ”diolah” dan apa adanya.
Baca Juga: Samuel Hartono, Pemilik Showroom Disidang karena Jual Mobil tanpa BPKB
’’Karena one take, kalau ada fals, juga kedengaran,” paparnya. Lantaran pernah menjajal dunia kreator konten, GANGGA pun berharap dia bisa membuat video fun yang lebih mendekatkannya dengan pendengarnya. ’’Karena baru awal, banyak banget yang pengin aku kejar. Album, kolaborasi… Doakan, ya,” paparnya.