JawaPos.com – Siti Aminah, 80, sempat putus asa atas musibah kebakaran yang menimpanya. Betapa tidak, rumahnya yang nonpermanen di Kebon Jamud, Desa Panimbang Jaya, Kabupaten Pandeglang, Banten, itu ludes dilahap si jago merah pada siang bolong. Tepatnya Rabu (28/7).
Dia bersama tiga perempuan lansia lainnya seperti tidak memiliki harapan lagi bakal memiliki tempat tinggal di Desa Panimbang Jaya. Rumah yang berdinding kayu tersebut tidak bisa diselamatkan.
“Tidak ada yang bisa diselamatkan. Semua habis terbakar,” ujar Nek Aminah–begitu Siti Aminah disapa.
Selama ini Nek Aminah hidup sendiri. Di sekitar rumahnya terdapat beberapa rumah lain yang konstruksinya sama dengan milik Nek Aminah. Yakni berdindingkan anyaman bambu. Ada empat rumah yang ludes terbakar pada Rabu tersebut.
Rochmat, salah satu warga, mengatakan bahwa pada saat kejadian pemadaman api dilakukan oleh seluruh warga secara gotong royong tanpa komando. Saat kejadian warga berusaha memadamkan api agar tidak meluas. Namun pada upaya itu empat rumah tidak dapat diselamatkan.
Keempatnya milik Siti Aminah, 80; Rumsinah, 70; Nek Ateng, 80; dan kakek Dadem, 80 tahun. Diduga kebakaran itu dipicu kobaran api dari tungku dapur.
Minggu (1/8), warga sekitar Desa Panimbang Jaya bergotong royong membangunkan lagi rumah untuk empat lansia tersebut. Warga semakin semangat karena Al Quds Al Amaanati Indonesia (AAI), lembaga kemanusiaan asal Turki turut berpartisipasi membangunkan rumah untuk para lansia tersebut.
Muharram Al Hakim selaku kepala Divisi Program AAI mengatakan, pihaknya sengaja membantu para korban kebakaran tersebut karena mereka selain lansia juga keluarga prasejahtera. “Sangat sulit bagi para korban untuk bisa membangun rumah lagi karena emreka tidak memiliki penghasilan pasti,” ujar Muharram Al Hakim, Minggu (1/8).
Muharram Al Hakim sangat salut dari sikap kegotongroyongan warga Desa Panimbang Jaya. Warga itu bahu membahu membangunkan rumah untuk lansia korban kebakaran. “Di sini kami sangat tersentuh,” imbuhnya. Maka dari itu, AAI selain membantu membangunkan rumah untuk para lansia tersebut, juga memberi seekor kambing untuk warga setempat karena telah ikut bergotong royong membangun rumah para lansia.
“Kami tidak sekadar membangunkan rumah saja. Para korban kami bantu juga kebutuhan logistiknya untuk bisa menyambung hidup,” sebut Muharram Al Hakim. Berharap dari bantuan itu para lansia dapat mengejar harapan setelah musibah kebakaran yang menimpa mereka.