JawaPos.com – Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) mengkritik kinerja Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek). Salah satunya terkait penanganan Covid-19 di sektor pendidikan.
“Kemendikbud pada PPKM saat ini, tidak ada upaya memecahkan masalah, malah membuat program yang sifatnya jangka panjang, tapi yang sifatnya jangka pendek untuk mengawasi tidak dibuat pemerintah,” jelas Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) FSGI Fahriza Marta Tanjung dalam telekonferensi pers, Minggu (1/8).
Adapun terkait dengan program-program sebelumnya yang diklaim berhasil, itu juga menjadi pertanyaan. Sebab, jika berhasil kenapa saat ini malah dihentikan.
“Di awal pelaksanaan PJJ, pemerintah mengklaim bahwa program bantuan kuota internet itu berhasil dan memberikan solusi bagi siswa, di mana sekarang, bagaimana ceritanya, kenapa ini tidak dilanjutkan,” tandasnya.
Kemudian, ia juga mengatakan alasan pembelajaran tatap muka (PTM) terus didorong pemerintah, yakni karena tidak optimalnya pembelajaran jarak jauh (PJJ).
“Memang kenapa ada dorongan PTM dilaksanakan, memang karena PJJ bermasalah,” tutur dia.
Padahal seharusnya dalam kurun waktu lebih dari 1 tahun sekolah tidak dibuka ini, ada evaluasi mangenai permasalahan yang ada dan dicari solusinya. Namun, sepertinya Kemendikbudristek menemui jalan buntu.
“Seharusnya ada perbaikan, seperti kurikulum, model pembelajarannya kemudian bagaimana ketersediaan gawainya di sekolah mungkin bagaimana peran orang tua, kita tidak melihat apa yang dilakukan oleh pemerintah, khususnya Kemendikbud,” tutup Riza