JawaPos.com – Organisasi sayap Partai Gerindra, Tunas Indonesia Raya (Tidar) menggelar kegiatan Ragam Aktualisasi Tidar atau Radar. Tujuannya untuk memupuk optimisme di tengah pandemi Covid-19.

Ketua Bidang Pengembangan Peranan Perempuan Tidar, Rahayu Saraswati mengajak anak-anak muda di Indonesia tetap optimis di tengah pandemi Covid-19.

Anak muda dan masyarakat Indonesia harus optimis dan mencari peluang di tengah krisis akibat pandemi. Sebab, kata dia, optimisme akan membukakan jalan keluar dari segala permasalahan, salah satunya ekonomi. Mereka harus tetap optimis untuk mencari peluang.

“Ini adalah kesempatan emas kita untuk mencari kesempatan. Orang-orang sukses adalah mereka yang mencari solusi dari sebuah kekurangan, instilahnya dunia butuh apa gw profitnya dimana,” kata Sara dalam diskusi bertajuk ‘Jangan Kendor !! Tetap Produktif dan Optimis’, Sabtu (31/7).

Sementara Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Partai Gerindra Kawendra Lukistian mengatakan, di tengah pandemi seperti ini memang ada orang yang jatuh dan bangun. Namun, sebagai generasi muda jangan pantang menyerah dengan keadaan.

“Sebetulnya ketika berbicara mengenai krisis ini kita sudah membuktikan bahwa saat 1998 bahkan banyak pengusaha-pengusaha muda yang justru yang menjadi pengusaha yang spartan. hadir di tengah krisis,” kata Kawendra.

Dengan demikian, dia mengajak segenap masyarakat Indonesia tidak terpuruk dengan keadaan. Mereka harus optimis dan produktif.

“Jadi kadang-kadang, momentum krisis itu momentum yang menguji kemampuan dia berfikir,” kata dia.

Dia sedikit memberikan saran kepada masyarakat yang ingin berusaha di tengan pandemi. Sebaiknya, kata dia, jika ingin membuka usaha tidak mengutamakan keuntungan semata.

“Kita lihat sebenarnya entrepreneurship yang panjang yang orientasinya bukan hanya keuntungan, tapi hadir dengan apa yang dibutuhkan masyarakat. Artinya bisa melihat momentum kebutuhan masyarakat bukan orientasi keuntungan,” kata dia.

Kemudian, kata dia, di tengah situasi seperti ini sebaiknya saling memberikan semangat dan menebar optimisme. Sebab, optimisme akan menimbulkan ide-ide yang cemerlang.

“Konspenya adalah gelombang inspirasi, karena di tengah pandemi perlu sekali inspirasi, semangat dan saling menyemangati serta menebar optimisme. Tentu itu hal yang paling utama kita miliki, karena apalah artinya kita memiliki banyak rezeki, relasi dll kalau kita tidak memiliki optimisme,” kata dia.

Dalam kesempatan yang sama Ifan Seventeen mengatakan, dalam situasi seperti ini masyarakat sebaiknya tidak ikut larut dan terpuruk dalam keadaan. Melainkan menumbuhkan optimisme, agar bisa melewati masa-masa sulit.

“Aku selalu menganggap ini adalah seleksi alam. Dimana yang kuat akan bertahan yang lemah akan terus jatuh. Nah berita kerennya adalah ketika kuat disaat krisis kita akan menjadi orang yang lebih kuat setelah krisis,” kata Ifan.

Menurut dia, mengeluh dalam situasi seperti ini bukan solusi. Sebab dengan mengeluh tidak akan menyelesaikan masalah. Untuk itu, jalan yang paling tepat adalah bangkit dan mencari peluang dari keadaan sekarang ini.

“Kita mau pilih yang mana. Dibagian optimistis atau dimana. Kalau orang bisa kenapa kita engga? Kalau mengeluh siapapun bisa mengeluh. Engga pandemi juga banyak yang mengeluh. Balik lagi mind set optimis,” pungkasnya.

By admin