JawaPos.com– Mantan asisten pelatih Persis Solo bagian statistik musim lalu Dani Suryadi kini siap menghadapi petualangan baru. Ya, dia mendapat kesempatan bagus dengan bergabung di tim kepelatihan klub Serie B Italia Como 1907 FC. Hal itu diumumkan akun Instagram Mola TV (@mola.sport) Kamis lalu (29/7).
’’Tawaran ini bermula saat pengajuan surat pendaftaran Mei lalu. Tapi baru dua minggu yang lalu dikabari kalau saya lolos. Tapi sempat mikir juga, benar atau tidak ini. Saya tetap tunggu kabar selanjutnya juga. Baru setelah Mola TV mem-posting pengumuman resminya kemarin (29/7), saya baru benar-benar lega,” terang Dani kepada Jawa Pos Radar Solo kemarin.
Mola TV adalah penyedia layanan over the top (OTT) yang baru-baru ini membuat serial dokumenter ’’Como 1907: The True Story’’ yang didistribusikan di seluruh dunia.
Como 1907 adalah klub yang bermarkas di Stadion Giuseppe Sinigaglia di Kota Como, Lombardia. Klub ini akan bertanding di Serie B atau kasta kedua di Liga Italia musim ini.
Setelah beberapa kali mengalami kebangkrutan, kepemilikan klub Como 1907 pun harus berkali-kali beralih tangan. Sebelum akhirnya dibeli Djarum Group asal Indonesia pada akhir 2019.
Dani sendiri bukan sosok sembarangan. Pria kelahiran Bandung, 9 November 1990, itu pernah kursus lisensi kepelatihan di Inggris bersama Hull City dan Leicester City.
Lisensi level 2 FA UEFA yang diraihnya beberapa tahun lalu jadi modal untuk meniti karier di klub sepak bola Indonesia. Sejauh ini, selain gabung dengan Persis Solo, Dani pernah membantu Akademi Persib Bandung dan PSSI hingga klub Liga 3 Jakarta United dalam hal analisis statistik.
Dani mengungkapkan, bulan depan dirinya baru terbang ke Italia bergabung dengan tim Como.
’’Untuk job description-nya di Como nanti saya akan fokus untuk technical usia dini. Jadi usia 19 tahunan, sesuai dengan lisensi yang saya miliki,” terangnya.
Dani paham kultur sepak bola di Indonesia dan Inggris yang sempat dia dalami tentu berbeda. Termasuk dalam sisi pembinaan usia dini atau pemain mudanya.
’’Jadi, saya mulai melakukan metode riset klub pembinaan orang-orang Italia seperti apa. Jelas ini jadi hal baru buat saya. Yang pasti saya senang sekali bisa gabung, saya bisa banyak belajar di sana nantinya,’’ tuturnya.
’’Saya lihat juga kultur sepak bola Italia dan Inggris memang berbeda, tapi pantas jadi rujukan. Cukup layak juga. Lihat saja bagaimana kedua tim ini bisa ada di final Euro, karena pasti pembinaan dari jenjang terbawahnya dilakukan dengan baik,” imbuhnya.
Ada salah satu kendala yang sepertinya bisa jadi akan dia hadapi ke depan. Yang mana, orang Italia biasanya akan mengutamakan berbicara dengan siapa pun, termasuk orang dari luar Italia, dengan bahasa Italia.
’’Jelas beda dibandingkan liga di Spanyol, yang masih bisa menerima bahasa Inggris. Tentu ini yang membuat saya harus mulai belajar dasar-dasar bahasa Italia. Tapi, sepak bola itu universal. Tanpa harus mengerti arti dari bahasa yang diucapkan secara jelas, sejatinya dengan gerakan badan saja kita bisa tahu apa yang orang lain utarakan dan inginkan yang harus kita lakukan,” paparnya.
Masa bakti Dani di Persis Solo memang singkat. Bahkan, bisa dibilang programnya belum bisa berjalan sesuai yang dia harapkan. Yang mana, program latihan yang sudah lama dibentuk dan diiringi dengan lancarnya kompetisi. Adanya pandemi Covid-19 membuat Liga 2 musim 2020 batal digelar.
Musim lalu Dani bergabung dengan tim kepelatihan Persis Solo dengan status asisten pelatih bidang statistik.
”Semoga setelah nanti saya menimba pengalaman di Italia, saya masih mendapat kesempatan kembali ke Indonesia, khususnya ke Persis Solo lagi, untuk menyalurkan ilmu yang saya miliki. Saya juga berdoa semoga Persis musim ini bisa promosi ke Liga 1,” ucapnya.