JawaPos.com – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian yang sekaligus menjabat sebagai Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC-PEN) Airlangga Hartarto meminta produksi Vaksin buatan dalam negeri yaitu Merah Putih agar dipercepat penyelesaiannya.
Airlangga mengatakan, percepatan produksi vaksin yang dikembangkan oleh Universitas Airlangga Surabaya bekerja sama dengan Eikjman agar dipercepat tersebut untuk melepas ketergantung RI terhadap impor vaksin hingga persiapan dari pandemi ke endemi.
“Kita melihat bahwa ke depan, perlu mempunyai kemampuan untuk memproduksi vaksin, oleh karena itu pemerintah berharap vaksin yang diinisiasi oleh Unair ini bisa dipercepat,” ujarnya melalui YouTube, dikutip Sabtu (31/7).
Airlangga juga mengungkapkan, faktor lainnya yang mengharuskan Indonesia perlu memproduksi vaksin secara mandiri, yaitu adanya perilaku vaccice nationalism (nasionalisme vaksin). Sebab, setiap negara produksi vaksin akan memprioritaskan negaranya untuk kebutuhan vaksinasi negara tersebut.
“Yang sekarang terjadi adalah vaccine nationalism, diberikan kepada prioritas ke negara masing-masing,” ucapnya.
Bahkan, Airlangga melanjutkan, yang terjadi saat ini adalah fenomena vaksin geopolitik. Negara lain mensyaratkan bagi warga luar harus menggunakan vaksin asal negara mereka.
“Tiongkok harus gunakan vaksin Tiongkok untuk ke negara lain misalnya Eropa harus menggunakan vaksin Eropa sehingga tangan kita mungkin mesti di suntik lebih 2 kali. Jadi sertifikasi itu yang menghalangi,” jelasnya.
Airlangga menambahkan, di Indonesia sendiri melarang ada vaksin yang dipolitisasi. Pemerintah membuka peluang untuk berbagai pihak yang berminat untuk melakukan produksi vaksin Covid-19.
“Oleh karena itu pemerintah mendorong bahwa vaksinasi ini tidak boleh dipolitikkan dan tidak boleh ada nasional politik,” pungkasnya.