JawaPos.com – Pelari Indonesia Lalu Muhammad Zohri mengakhiri masa penantian sekitar dua tahun.
Setelah berhasil mengantongi tiket lolos Olimpiade 2020 pada Golden Grand Prix Osaka 2019, Zohri akan turun di multievent terbesar di dunia itu. Saat turun di Osaka, Zohri mencatatkan waktu 10,03 detik.
Hari ini (31/7) di Olympic Stadium Zohri akan turun pada putaran satu 100 meter. Untuk bisa lolos ke babak berikutnya (semifinal), Zohri harus menempati posisi tiga teratas dalam heat-nya. Selain itu, tiga besar di tiap heat, tiga pelari peringkat empat dengan catatan waktu terbaik berhak lolos ke semifinal.
Pesaing Zohri juga tidak main-main. Misalnya, Yohan Blake dari Jamaika, Ronnie Baker dari Amerika Serikat, hingga Andre De Grasse dari Kanada. Juara nomor 100 meter di Olimpiade tersebut juga akan memiliki juara baru. Setelah juara bertahan Usain Bolt mundur dari atletik di 2017.
Target Zohri tidak muluk. Melihat para pesaing itu, peluang medali memang hampir mustahil. Tetapi, Zohri memiliki targetnya sendiri. Dia ingin menjadi sprinter pertama Indonesia yang bisa berlari di bawah 10 detik untuk jarak 100 meter.
”Ini justru membuat semangat seperti tantangan. Kondisi saya saat ini sehat dan bugar,” kata juara dunia junior 2018 itu. ”Kondisi lutut juga tidak ada masalah,” lanjut Zohri.
Sementara itu, pelari Alvin Tehupeiory terhenti pada babak prakualifikasi 100 meter putri kemarin (30/7). Alvin yang terjun dalam heat 2 finis dalam waktu 11,92 detik. Terpaut lebih dari satu detik dengan peraih emas Olimpiade Rio 2016, Elaine Thompson-Heraih, yang meraih waktu 10,82 detik.
Catatan waktu Alvin sebelum turun di Olimpiade 2020 tersebut sebenarnya lebih baik. Alvin mencatatkan 11,64 detik saat Kejurnas Atletik 2019 lalu.
”Saya belum fokus. Masih memikirkan yang lain. Selain itu, selama pandemi tidak ada perlombaan sehingga agak kaget karena tidak ada pengalaman berlomba,” kata Alvin dalam keterangan resminya kemarin.