JawaPos.com – Jajaran Satreskrim Polres Gresik terus mendalami kematian Erni Kristiana, janda 36 tahun asal Desa Bringkang, Kecamatan Menganti. Meski telah mengamankan seorang terduga pelaku, pihaknya belum juga menetapkan status tersangka dari peristiwa berdarah yang terjadi pada 9 Juli lalu. Bahkan, Korps Bhayangkara itu sudah meminta keterangan dari 12 saksi.
’’Sejauh ini, kami telah memeriksa dan meminta keterangan dari 12 orang saksi. Termasuk dari seorang pria terduga pelaku,” kata Kanitpidum Satreskrim Polres Gresik Iptu Dawud.
Dia memastikan penyelidikan terus berlanjut. Sekaligus menunggu hasil autopsi jasad korban yang belum keluar. Meski demikian, barang bukti dan keterangan saksi sudah dikantongi. ’’Hari ini (Kamis, Red) kami juga keluar kota untuk meminta keterangan dan mengumpulkan petunjuk tambahan dari saksi lain,’’ terang mantan Kanitreskrim Polsek Panceng itu.
Sebelumnya, Kasatreskrim Polres Gresik AKP Bayu Febrianto Prayoga membenarkan bahwa pihaknya telah mengamankan seorang pria terduga kuat pelaku pembunuhan tersebut. Namun, identitasnya masih disembunyikan. Begitu pun dengan kronologi maupun motif dari peristiwa berdarah tersebut. ’’Belum kami tetapkan sebagai tersangka. Masih menunggu hasil pemeriksaan lanjutan,” imbuhnya.
Salah satunya, imbuh Bayu, hasil pemeriksaan terkait dengan kondisi kejiwaan terduga pelaku. Belakangan diketahui, terduga pelaku berlaku kurang kooperatif saat diperiksa, termasuk saat dimintai keterangan.
Yang pasti, tabir kematian tak wajar yang dialami Erni kian benderang. Seluruh bukti dan keterangan saksi sudah mengarah. Kematian tragis ibu satu anak itu segera terkuak. ’’Setelah prosesnya selesai secara keseluruhan, nanti kami buka. Mohon waktu,” ucap Bayu.
Sebagaimana diketahui, Erni Kristiana ditemukan tewas bersimbah darah di dalam kamar rumahnya pada Jumat (9/7). Terdapat sejumlah luka dan korban ditemukan setengah telanjang. HP korban hilang dan terdapat celana dalam pria di lokasi.
Korban diketahui sebagai janda beranak satu. Suaminya meninggal sejak tiga bulan yang lalu. Sriati, kakak ipar korban, menyebutkan bahwa Erni sempat dekat dengan seorang pria setelah ditinggal mati suaminya. Perempuan 44 tahun itu juga menyatakan bahwa korban aktif berinteraksi dengan pria lain melalui media sosial.
Banyak yang menduga, Erni menjadi korban pembunuhan orang dekatnya. Dugaan semakin menguat lantaran HP korban ikut hilang saat kejadian. Bahkan, medsos dan e–mail-nya tidak bisa diakses.
’’Semoga kasus segera terungkap dan pelaku dari peristiwa tersebut tertangkap,’’ harap Sriati.
Sementara itu, beberapa hari lalu sudah beredar foto terduga pelaku pembunuhan ketika menjalani pemeriksaan. Namun, Polres Gresik tetap bergeming belum membuka ke publik.