JawaPos.com – Ketua Umum Perhimpunan Obsterti dan Ginekolog Indonesia (POGI) Ari Kusuma Junuarto mengatakan bahwa kasus Covid-19 pada ibu hamil begitu besar. Mayoritas mereka terpapar Covid-19 tanpa gejala.
“Data-data 536 dari ibu hamil yang kita dapatkan selama ini, itu ada sekitar 51,9 persen yang OTG,” ungkapnya dalam telekonferensi pers, Jumat (30/7).
Bahkan, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) juga mencatat bahwa kematian ibu hamil di masa pandemi Covid-19 ini begitu besar. Dari 2.179 kasus kematian ibu hamil, 18 persen atau sekitar 322 orang karena terpapar Covid-19.
“Ini PR kita bersama dan merupakan program pemerintah untuk menurunkan angka kematian ibu, tapi di era Covid-19 ini angka meningkat karena ada sekitar 18 persen penyumbang angka kematian ibu karena Covid-19,” sambung dia.
Angka tersebut menjadi besar karena penanganan Covid-19 lebih diutamakan. “Namun karena ada keterbatasan, tidak jarang ibu hamil cukup sulit mendapatkan pertolongan dalam melakukan konsultasi maupun perawatan sampai kebutuhan persalinan di masa pandemi ini,” tutur Ari.
Terlebih lagi, OTG juga rentan untuk ditularkan kepada masyarakat, khususnya dokter yang menangani. Penularan biasanya disebabkan akibat kelalaian akan protokol kesehatan.
“Kami sudah mendapatkan kalau di Depok melaporkan terakhir ada dua ibu hamil yang sudah meninggal, karena dia mencari tempat (rumah sakit) mana-mana akhirnya meninggal, ini menjadi keprihatinan kita semua. Oleh karena itu, vaksin merupakan upaya untuk pencegahan. Vaksin ibu hamil ini memang sudah kita dorong sejak hampir 1 bulan ini dengan BKKBN dan semua berproses dengan ITAGI,” pungkasnya.