JawaPos.com – Tim panahan Indonesia telah menyelesaikan tugasnya di Olimpiade Tokyo 2020. Dari nomor perorangan, hanya pemanah nomor satu Indonesia Riau Ega Agatha Salsabila yang bisa mencapai babak 16 besar.
Itu merupakan raihan tertinggi. Tim beregu campuran sudah kandas pada babak perempat final (24/7).
Pada babak eliminasi 1/32 di Yumenoshima Final Field, Tokyo, kemarin, Ega berhasil menang atas David Barnes asal Australia dengan skor telak 7-1. Ega nyaris saja bisa melangkah lebih jauh. Tetapi, dia terhenti setelah ditaklukkan Jacob Wukie dari Amerika Serikat dengan skor 6-5.
Ega sejatinya bermain baik dan bangkit untuk menyamakan kedudukan menjadi 5-5. Tetapi pada babak shoot-off, Ega tampil buruk. Dia hanya menembak mengenai sasaran bernilai 8. Sedangkan, Wukie secara dramatis tampil lebih baik dengan menembak ke sasaran 9.
Sementara itu, Alviyanto Bagas Prasetyadi juga belum bisa melaju lebih jauh. Dia dan Diananda Choirunisa hanya sampai babak eliminasi 1/32. Bagas kalah oleh Taylor Worth 0-6. Sementara itu, Diananda ditaklukkan Maja Jager 2-6.
Bagas yang masih berusia 19 tahun mengakui, dirinya perlu banyak adaptasi lagi. Apalagi dengan event besar sekelas Olimpiade.
’’Saya harus banyak berlatih lagi di cuaca ekstrem seperti ini, khususnya di tempat yang berangin besar. Di sini anginnya besar dan datang dari segala arah,’’ kata Bagas.
Itu menjadi motivasinya agar bisa tampil dalam Olimpiade Paris 2024. ’’Pengalaman yang paling menarik adalah pengalaman bertanding melawan atlet-atlet dari negara lain. Karena berbeda rasanya saat bertanding sesama atlet Indonesia,’’ ujarnya.
Pelatih Permadi Sandra Wibawa mengatakan, para atlet memiliki potensi. ’’Dengan kurangnya kompetisi yang kita ikuti, inilah hasilnya. Jadi, kami berharap pembinaan lebih baik ke depan dan lebih banyak kompetisi yang diikuti akan lebih baik,’’ kata Permadi.