JawaPos.com – Keputusan petenis berdarah Jepang Naomi Osaka yang mundur dari grand slam Prancis Terbuka pada awal bulan ini akibat depresi ternyata turut menginspirasi atlet-atlet lainnya untuk mengambil langkah serupa.
Salah satu yang sedang ramai jadi buah bibir adalah pesenam Amerika Serikat (AS) Simone Biles. Keputusannya mundur dari Olimpiade pada Selasa (27/7) waktu setempat diyakini karena masalah mental dan trauma yang berkepanjangan.
Banyak yang kemudian memojokkan Biles karena keputusannya itu. Dia dituding tidak nasionalis dan bermental lemah. Meski banyak pula yang mendukung keputusannya tersebut. Termasuk, mantan ibu negara AS Michelle Obama.
Biles adalah peraih emas Olimpiade Rio 2016. Tidak tanggung-tanggung, pesenam 24 tahun tersebut memborong empat emas pada saat itu. Di Olimpiade kali ini, dia ”hanya” meraih satu medali. Itu pun perak untuk kategori tim.
Biles sendiri belum terang-terangan mengungkapkan alasan di balik pengunduran dirinya. Tetapi, seperti dilansir Sky Sport, Biles mengisyaratkan bahwa dirinya masih berjuang untuk lepas dari trauma pelecehan seksual yang dilakukan mantan dokter tim Larry Nassar.
Sinyal tersebut tertangkap saat dia mencuit ulang unggahan pelatih senam yang juga mantan atlet Olimpiade Andrea Orris.
”Kita sedang berbicara tentang seorang perempuan yang dilecehkan oleh dokter timnya nyaris sepanjang masa kanak-kanak dan remajanya. Dia merasakan trauma hebat di usianya yang masih 24 tahun,’’ begitu petikan cuitan Orris.
Pada saat turun di Olimpiade Tokyo kali ini, Biles merasa tidak menjadi dirinya sendiri.
”Saya seperti merasa tidak menikmatinya sama sekali. Awalnya, di Olimpiade ini saya ingin melakukannya untuk diri saya sendiri. Tetapi, ternyata saya masih melakukannya untuk orang lain,” papar Biles.
Trauma dari pelecehan seksual yang dialami Biles pun diyakini sudah berjalan bertahun-tahun. Sebab, dia bergabung dengan timnas AS sejak 2012. Ada rentang waktu enam tahun sebelum dia merilis pernyataan kepada publik pada 18 Januari 2018 lalu terkait pelecehan seksual Nassar.
Itu hanya berselang seminggu sebelum Nassar ditangkap atas tuduhan melakukan pelecehan seksual terhadap lebih dari 150 perempuan sejak menjadi dokter tim pada 2000.