JawaPos.com – Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC-PEN), Airlangga Hartarto, mengatakan, pihaknya terus melakukan reorganisasi logistik dan distribusi oksigen untuk daerah luar Jawa dan Bali.

Hal ini dilakukan sebagai langkah antisipasi agar daerah tersebut tidak kekurangan oksigen. Khususnya bagi wilayah yang menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4.

“Kami terus mengadakan reorganisasi logistik dan distribusi oksigen, ini dibantu dengan data yang ada Kemenkes,” kata Airlangga dalam keterangan tertulisnya pada JawaPos.com, Kamis (29/7).

Airlangga menjelaskan, di luar Jawa ada beberapa daerah penghasil oksigen. Seperti Pupuk Kaltim di Bontang, Pusri di Sumatra Selata, pabrik oksigen Samator di Pulau Batam. Kemudian di wilayah Sulawesi Tengah. Serta distribusi yang ada di Makassar.

Agar proses distribusi berjalan dengan baik, Airlangga dengan tegas meminta kepada seluruh pihak rumah sakit untuk terus menginput data. Sehingga tidak data yang tidak termonitor. Hal ini juga bertujuan untuk monitoring data harian atas ketersediaan oksigen. Airlangga juga memastikan data yang termonitoring merupakan data terkini dari Kementerian Kesehatan.

Baca Juga: Ini Sanksi Pidana Bagi Pelanggar PPKM Darurat

“Pemerintah tentu akan terus memonitor secara harian dan pemerintah juga sudah ada di Kementerian Kesehatan satgas covid dan satgas oksigen,” ungkap Airlangga.

Airlangga Hartarto juga menargetkan kepada masing-masing Pemerintah Daerah untuk terus memberikan laporan harian peningkatan kasus, kondisi Bed Occupancy Rate (BOR), obat-obatan, dan jumlah oksigen yang dimiliki setiap daerah.

“Tentunya ini seluruh kesiapannya, termasuk obat-obatan, kemudian ketersediaan oksigen, kemudian juga bed occupancy rate di luar Jawa ini bed occupancy rate masih sekitar 70 persen. Nah, ini yang kemarin kita rapatkan untuk ditingkatkan ke 40 persen,” pungkas Airlangga.

By admin