JawaPos.com – Tim bulu tangkis Jepang hancur di Olimpiade Tokyo 2020. Semua pemain unggulan mereka bertumbangan sebelum berhasil menapakkan kaki ke partai puncak. Untungnya, masih ada satu medali yang bisa mereka selamatkan untuk tetap menjaga wibawa mereka sebagai tuan rumah.

Medali perunggu yang diraih pasangan ganda campuran Yuta Watanabe/Arisa Higashino sukses menjadi pelipur lara Negeri Sakura, Jumat (30/7). Mereka berhak naik ke podium setelah mengandaskan perlawanan alot ganda Hong Kong Tang Chun Man/Tse Ying Suet.

Lewat laga seru, Yuta/Arisa memekikkan teriakan kemenangan setelah papan skor menunjukkan angka 21-17 dan 23-21 untuk kemenangan mereka. Keduanya lalu berpelukan di atas lapangan hijau sembari bercucuran air mata bahagia.

Meski cuma perunggu, medali ini sangat penting bagi Yuta/Arisa dan juga tim bulu tangkis Jepang. Ini adalah pertama kalinya sektor ganda campuran Jepang meraih medali di gelanggang olimpiade.

Tak cuma itu, Yuta juga sukses ditahabiskan sebagai atlet bulu tangkis putra pertama yang mengalungi medali olimpiade.

Hasil ini juga membuat Yuta/Arisa menjadi atlet bulu tangkis Jepang ketiga yang menyumbangkan medali olimpiade. Dua medali sebelumnya diraih Jepang di Olimpiade Rio de Janeiro 2016 lewat ganda putri Misaki Matsutomo/Ayaka Takahashi (emas), dan pemain tunggal putri Nozomi Okuhara (perunggu).

“Aku tidak bisa berkata apa-apa untuk menggambarkan perasaanku. Ini adalah medali yang sangat berarti untuk Jepang,” ujar Yuta, dilansir dari laman BWF.

Yuta menambahkan, medali perunggu tersebut merupakan buah yang mereka petik dari kerja keras selama 10 tahun belakangan sejak ia dipasangkan dengan Arisa.

“Kami sudah main bersama selama 10 tahun. Jatuh-bangun sudah kami alami berkali-kali, dan kami tetap saling ada satu sama lain. Tentu kami bangga bisa maju sampai sejauh ini,” tambah Yuta.

Arisa menambahkan bahwa bermain di olimpiade sama sekali tidak pernah terlintas di pikirannya. Ia pun menegaskan bahwa Yuta lah sosok yang membuatnya bisa merealisasikan mimpi yang tak terduga ini.

“Aku bersyukur dan sangat berterima kasih kepada Yuta. Tanpa dia, aku tidak akan akan di sini,” ujar Arisa bahagia.

Sementara itu, medali emas dan perak nomor ganda campuran sudah diamankan oleh dua pasangan Tiongkok terkuat di dunia, Wang Yi Lyu/Huang Dong Ping dan Zheng Si Wei/Huang Ya Qiong. Yi Lyu/Dong Ping, pasangan ranking 2 dunia, sukses mengandaskan kompatriot mereka dan berhak atas medali emas.

By admin