JawaPos.com – Varian Covid-19 Delta yang semula muncul di India, kini menjadi dominan di Indonesia. Usai libur Idul Fitri, varian ini menyebabkan kasus Covid-19 melonjak drastis hingga sempat tembus hampir 60 ribu sehari. Rupanya, varian Delta sudah mendominasi di 24 provinsi.

Juru Bicara Vaksinasi dan Covid-19 Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi mengatakan pemeriksaan varian Delta sudah dilakukan dan dilacak dengan Whole Genome Squencing. Sehingga ditemukanlah varian itu sudah mendominasi di 24 provinsi di Indonesia.

“Kami temukan ada 1.019 kasus varian Delta dari 3000-an sample yang diperiksa,” katanya secara daring, Rabu (28/7)

Baca Juga: Muncul Varian Covid-19 Delta Plus, Manjurkah Vaksin Melindungi Tubuh?

Menurutnya total virus ini sudah mendominasi sebanyak 89 persen varian yang ada di Indonesia dan berasal dari 24 provinsi. Sudah hampir merata di Indonesia.

“Potensi penularan di masyarakat akibat varian ini sangat tinggi,” kata Nadia.

Maka, testing dan tracing menjadi kunci untuk menemukan kasus. Hal senada diungkapkan oleh Duta Adaptasi Kebiasaan Baru dr. Reisa Broto Asmoro. Menurutnya, mekanisme testing dan tracing terus dilakukan secara optimal. Dan setiap mereka yang ditemukan atau setiap kontak erat, wajib dikarantina.

“Mekanisme testing dan tracing dilakukan optimal, dibantu semua relawan dan TNI Polri. Hasil tracing diinput digital oleh Kemenkes. Setiap kontak erat dipastikan melalui karantina, entry tes hari pertama, lalu exit test,” kata dr. Reisa.

Ia menambahkan satu hal yang diantisipasi, dengan masifnya pelaksanaan testing dan tracing, maka kasus akan naik. Dan pemerintah mengantisipasi dengan tambah stok obat, oksigen, dan tempat tidur.

“Maka giliran kita adalah, wajib dengan protokol kesehatan pakai masker dengan benar, 5M serta vaksinasi,” ungkapnya.

By admin