JawaPos.com–Dinas Kesehatan Kota Jogjakarta mencatat, delapan ibu hamil meninggal dunia karena terserang Covid-19 selama Juli.
”Dari kasus yang kami catat, kematian ibu hamil terbanyak terjadi saat usia kehamilan memasuki trimester dua atau lebih dari 20 minggu,” kata Kepala Bidang Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit Dinas Kesehatan Kota Jogjakarta Yudiria Amelia seperti dilansir dari Antara di Jogjakarta, Kamis (29/7).
Yudiria Amelia mengatakan, puncak kasus kematian terjadi dua pekan lalu. Peningkatan kasus kematian pada ibu hamil yang terserang Covid-19 tidak hanya terjadi di Kota Jogjakarta tetapi juga terjadi di daerah lain di wilayah Provinsi Daerah Istimewa Jogjakarta.
Dalam penanganan kasus ibu hamil dengan Covid-19, dia menjelaskan, puskesmas berkoordinasi dengan fasilitas kesehatan rujukan. Hal itu supaya ibu hamil tersebut bisa memperoleh penanganan medis secara cepat dan optimal.
”Tentunya ada penanganan yang berbeda untuk ibu hamil yang terpapar Covid-19. Ada jalur khusus yang disediakan, tidak dicampur dengan pasien Covid-19 lain,” terang Yudiria.
Dia meminta perempuan yang sedang hamil lebih hati-hati dan waspada agar tidak sampai tertular Covid-19. ”Disiplin 5M tidak boleh diabaikan, karena memang ibu hamil ini rawan. Menghindari berinteraksi atau berkumpul dengan banyak orang untuk menjaga kehamilan,” tutur Yudiria Amelia.
Pada awal pandemi, Pemerintah Kota Jogjakarta melakukan penapisan pada ibu hamil yang akan melahirkan. Pemeriksaan untuk mendeteksi penularan Covid-19 dilakukan pada ibu hamil dengan usia kandungan 38 pekan.
”Ada juga yang dinyatakan positif menjelang proses kelahiran. Tetapi rata-rata bisa melahirkan dengan selamat. Ibu dan bayinya selamat. Memang untuk usia kandungan 20 pekan ini tergolong rawan,” ucap Yudiria.
Hingga Rabu (28/7) jumlah total kasus aktif Covid-19 di Kota Jogjakarta tercatat sebanyak 3.503 kasus.