JawaPos.com – Musisi Chiki Fawzi ikut ambil bagian dalam memotivasi para kaum muda di Banda Aceh dan Meulaboh untuk bisa terus berkreasi di masa pandemi Covid-19. Chiki tergerak menyuntikkan semangat kepada mereka melihat angka pengangguran yang cukup tinggi di sana.
Untuk diketahui, pandemi Covid-19 yang berkepanjangan berdampak pada peningkatan angka pengangguran usia produktif di Aceh. Menurut data Dinas Tenaga Kerja Provinsi Aceh, pada Januari 2021 jumlah pengangguran di Aceh pada 2020 meningkat menjadi 19.000 orang dengan persentase 6,59 persen. Angka pengangguran saat ini menjadi 167.000 orang, sedangkan di tahun sebelumnya, 2019, berjumlah 198.000 orang.
Digandeng oleh AkzoNobel dan SOS Children’s Villages Indonesia, Chiki ikut berperan serta dalam program kolaborasi kedua badan tersebut yang bertajuk Virtual Kick-Off. Program ini mengangkat tema Keberanian untuk Bangkit dan Bersinar sebagai simbol pemantik kepercayaan diri untuk melangkah maju.
Program ini akan dimulai di Banda Aceh dan Meulaboh, melalui pemberian pelatihan keterampilan tenaga kerja dan kewirausahaan kepada 53 remaja binaan. Chiki diberi tugas memotivasi remaja binaan SOS Children’s Villages di seluruh Indonesia untuk memperkuat kapasitas remaja melalui peningkatan pengetahuan dan pelatihan kewirausahaan serta memberikan keahlian.
“Sebagai generasi muda di Indonesia, saya merasa perubahan situasi saat ini sangat cepat dan dinamis, sehingga kita para anak muda dihadapkan dengan tantangan yang teramat besar,” ujar Chiki dalam keterangan pers yang diterima.
Chiki melanjutkan, meski berat, ia yakin setiap kaum muda bisa terus mengasah skill mereka agar bisa terus menjadi pribadi yang kreatif dan bisa bertahan di masa sulit ini.
“Saya optimistis kita dapat bersatu padu, berkolaborasi sambil terus meningkatkan skill untuk menuju kemandirian. Saya sangat beruntung diberikan kesempatan untuk berbagi ilmu, pengalaman dan semangat kepada teman-teman,” ujar Chiki.
Sementara itu, Presiden Direktur PT ICI Paints Indonesia (AkzoNobel Decorative Paints Indonesia), Indra Laban mengatakan bahwa kerjasama dengan SOS Children’s Villages adalah bagian dari inisiatif Let’s Colour dari AkzoNobel global yang memiliki tujuan mengedukasi dan memperbaiki pendidikan, serta mendorong dampak positif pada anak remaja yang belum bekerja.
“Memasuki tahun kedua pandemi, situasi semakin dinamis. Setelah fase pemulihan ekonomi, Indonesia kembali menghadapi lonjakan kasus Covid-19. Kita semua harus berjuang dan bertahan, termasuk generasi muda,” katanya.
Indra mengatakan, pihaknya berkomitmen untuk terus berkontribusi dalam pemberdayaan generasi muda dengan memberi berbagai pelatihan agar mereka siap ketika memasuki dunia kerja.
“Kami berharap melalui kerjasama AkzoNobel dan SOS Children’s Villages yang terus berkelanjutan, anak-anak muda dapat memiliki bekal untuk menghadapi masa depan, terutama di tengah situasi yang terus tidak menentu seperti sekarang. Mari hadapi perubahan dan temukan keberanian untuk bangkit dan bersinar,” kata Indra lagi.
“Tantangan bagi para remaja saat ini begitu besar, mereka harus mempersiapkan kemandiriannya di tengah kondisi dunia yang berat dan sulit. SOS Children’s Villages Indonesia melihat adanya kebutuhan untuk para remaja diberikan bekal agar dapat membangun masa depannya dengan baik,” tambah Gregor Hadi Nitihardjo, National Director SOS Children’s Villages Indonesia.
AkzoNobel dan SOS Children’s Villages Indonesia telah mempersiapkan program employability dan entrepreneurship di Banda Aceh melalui pelatihan pembuatan mebel dari bahan kayu dan besi. Sedangkan di Meulaboh akan difokuskan pada kegiatan hidroponik.
Ke depannya, beberapa program lain seperti online mentoring, pelatihan teknik dan praktik pengecatan, dan dukungan pendidikan remaja juga telah disiapkan.