JawaPos.com – Perum Bulog Kantor Wilayah Jawa Timur menargetkan pendistribusian beras bantuan PPKM rampung minggu depan. Berdasar data Selasa (27/7), penyaluran beras baru mencapai 27 persen dari sasaran. Karena itu, pendistribusian kini dikebut. Tentunya dengan tetap mempertimbangkan keselamatan petugas dari paparan Covid-19.
Penyaluran beras bantuan oleh Bulog dilakukan serentak pada Sabtu lalu (18/7). Di Jatim, total terdapat 3,1 juta warga yang menerima bantuan. Khususnya mereka yang masuk kategori keluarga penerima manfaat (KPM). Baik KPM untuk bantuan sosial tunai (BST) maupun yang program keluarga harapan (PKH).
Kepala Wilayah Perum Bulog Jatim Khozin mengatakan, bantuan beras PPKM itu menyasar 3.198.864 keluarga. ’’Dengan total lebih dari 31 ribu ton beras yang dibagikan. Penyaluran dilakukan bertahap. Hal ini menyesuaikan kondisi yang ada. Termasuk menghindari adanya kerumunan saat pembagian di lokasi,’’ katanya.
Pendistribusian beras dilakukan dari setiap gudang Bulog di setiap kota dan kabupaten. Khozin mengatakan, saat ini beras yang disalurkan mencapai 8.604 ton atau 27 persen. Dengan kata lain, sudah ada 1 juta warga yang menerima bantuan. ’’Ini data per Selasa ya, rekapan baru masuk pada malam hari,’’ ucapnya.
Menurut Khozin, pendistribusian dalam jumlah besar dilakukan Rabu (28/7). Namun, dia belum bisa memerinci jumlahnya. Sebab, data terekap semua pada malam hari. Yang jelas, penyaluran ke lokasi dikebut. Jika tidak ada kendala, seminggu ke depan penyaluran sudah bisa seratus persen. ’’Kami upayakan seminggu ke depan bisa beres,’’ terangnya.
Sejauh ini, pendistribusian beras oleh Bulog Jatim belum menemui kendala. Hanya, pembagian dilakukan berkala. Ada beberapa faktor penyebabnya. Salah satunya, mempertimbangkan keamanan petugas dari paparan Covid-19. Sebab, saat pembagian di lokasi, dikhawatirkan terjadi kerumunan.
Untuk menjaga kualitas beras, dalam penyaluran Bulog membentuk tim monitoring dan evaluasi. Tujuannya, selain memastikan kualitas beras yang dibagikan ke warga, tim itu mengevaluasi jalannya pendistribusian. Termasuk memetakan masalah jika ada kendala di lapangan.
’’Kami berharap ada sinergi dari semua pihak dalam proses penyaluran bantuan ini,’’ terangnya.