JawaPos.com–Pemerintah Kota Denpasar, Bali, mencanangkan isolasi terpusat bagi masyarakat terpapar Covid-19 yang berbasis desa adat. Pencanangan program isolasi berbasis desa adat dilakukan Wali Kota Denpasar IGN Jaya Negara di Desa Adat Penatih, Kecamatan Denpasar Timur, Rabu (28/7).
Wali Kota Jaya Negara mengatakan, pencanangan program vaksinasi Covid-19 di Desa Adat Penatih dan isolasi terpusat berbasis desa adat tersebut merupakan bentuk penanganan Covid-19 berbasis desa adat. Konsep itu merupakan yang pertama di Kota Denpasar.
”Lewat program ini diharapkan mampu menekan laju penularan virus korona. Kami berharap, program ini dapat menjadi contoh bagi desa/kelurahan dan desa adat di Kota Denpasar, sehingga diharapkan dengan program itu dapat memaksimalkan cakupan vaksinasi minimal 70 persen sebagai syarat imunitas kelompok (herd imunnity),” kata Jaya Negara seperti dilansir dari Antara.
Dengan konsep tersebut, isolasi terpusat akan menjadi upaya pencegah penularan Covid-19 serta dapat memberdayakan klinik, rumah kos-kosan, serta UMKM di desa adat.
Bendesa Adat Penatih I Wayan Ekayana mengatakan, pelaksanaan vaksinasi Covid-19 di Desa Adat Penatih dilaksanakan atas kerja sama Desa Adat Penatih, Satgas Gotong Royong, Satgas Kelurahan, dan Sekehe Teruna se-Desa Penatih serta Pemkot Denpasar melalui Puskesmas II Denpasar Timur.
Kegiatan yang dikemas dengan pelayanan kesehatan bagi masyarakat bertujuan sebagai langkah preventif untuk menekan penularan Covid-19 terutama klaster keluarga. ”Melalui kegiatan ini, kami harapkan mampu meningkatkan jumlah vaksinasi di Desa Adat Penatih serta menjadi langkah preventif dalam pencegahan penularan Covid-19 lewat pengecekan kesehatan bagi masyarakat,” terang I Wayan Ekayana.
Dia mengatakan, program vaksinasi Covid-19 di Desa Penatih ditargetkan mampu menjangkau seluruh masyarakat desa adat setempat. Yakni warga banjar adat sebanyak 350 KK serta sekitar 1.500 warga pendatang dengan usia di atas 12 tahun.
”Kami berharap partisipasi masyarakat melalui program vaksinasi Covid-19 pelaksanaannya akan dipusatkan di masing-masing banjar dan ditargetkan Agustus tuntas seluruhnya,” tutur I Wayan Ekayana.
Ekayana menambahkan, program itu tidak berjalan sendirian. Melainkan bertalian dengan program lain. Seperti sosialisasi dan edukasi penerapan 6M, sosialisasi dan edukasi pelaksanaan isolasi mandiri, pemberian sembako bagi masyarakat yang sedang isolasi mandiri, serta banyak program lainnya.
”Dari program ini kami berharap dapat memutus mata rantai penyebaran Covid-19, sehingga keadaan bisa kembali normal dan ekonomi dapat pulih kembali,” kata I Wayan Ekayana.