JawaPos.com – Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy meminta penyaluran bantuan sosial beras 10 kg selama masa PPKM memanfaatkan beras hasil dari petani lokal.
Dia mengatakan, selain membantu masyarakat yang terkena dampak pandemi, adanya bansos beras dari Perum Bulog ini juga diharapkan dapat menyerap hasil produksi para petani beras lokal untuk meningkatkan kesejahteraan dan kemampuan daya beli petani.
“Karena itu harga pembelian dari pihak yang punya otoritas saya minta juga betul-betul terkendali dengan baik. Jangan sampai merugikan petani,” ujar dia, Kamis (29/7).
Muhadjir juga meminta agar tidak menggunakan beras impor untuk bansos. Hal itu ia sampaikan saat mengunjungi Gudang Bulog di Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara.
Menurut Muhadjir, kualitas beras yang akan disalurkan sebagai bansos harus sama dengan beras yang dikonsumsi sehari-hari. Ia turut mengapresiasi Gudang Bulog wilayah tersebut yang telah menggunakan beras kualitas medium untuk disalurkan kepada keluarga penerima manfaat.
“Yang saya lihat sekarang, di sini bagus, kualitasnya medium. Saya selalu pesan, apa yang kita berikan kepada warga masyarakat kita harus mau makan, kita harus doyan. Gak boleh apa yang kita tidak mau makan tapi diberikan kepada masyarakat keluarga penerima manfaat,” ucap Menko PMK.
Sebagai informasi, di masa PPKM Level 4, pemerintah melalui Perum Bulog memberikan tambahan bantuan sosial berupa bantuan beras. Akan tetapi, penyaluran bantuan beras ke KPM masih rendah.
“Diharapkan Perum Bulog bersama PT Pos sebagai Transporter mempercepat proses penyaluran bantuan beras kepada KPM, dan sudah harus diterima KPM secepatnya pada masa PPKM ini,” tandasnya. (*)