JawaPos.com – Gregoria Mariska Tunjung mengaku tertekan saat melakoni laga 16 besar Olimpiade Tokyo 2020 kontra ratu bulu tangkis Thailand Ratchanok Intanon. Pada pertandingan yang bergulir selama 39 menit tersebut, Jorji takluk dalam dua gim langsung dengan kedudukan 12-21 dan 19-21, dikutip dari Antara.
“Sebetulnya saya ingin sekali Olimpiade ini menjadi ajang pembuktian diri bahwa saya bisa. Tapi yang ada malah saya jadi merasa tertekan di lapangan,” kata Jorji.
Perasaan tertekan yang ia alami sewaktu bertanding itu pun akhirnya memberikan dampak yang amat besar terhadap permainannya, terutama pada gim pertama.
“Karena merasa tertekan, permainan saya jadi kurang berkembang. Pada saya ingin tampil sampai maksimal, all out, karena ini Olimpiade, empat tahun sekali, tapi tidak berhasil,” ujar Jorji.
Mengenai jalannya pertandingan, atlet jebolan klub bulu tangkis PB Mutiara Cardinal Bandung itu mengaku terpancing dengan permainan lawan pada gim pertama.
“Gim pertama saya terpancing permainan cepat lawan. Padahal itu tidak menguntungkan buat saya. Lawan sepertinya memang sengaja memancing saya. Akibatnya, pengembalian bola-bola saya banyak yang out dan saya jadi sering melakukan kesalahan sendiri,” ungkap Jorji.
Masuk gim kedua, Jorji yang menempati peringkat ke-23 dunia itu mencoba bangkit. Pelan-pelan ia mulai bisa mengatur irama permainannya sendiri.
“Pada gim kedua, awalnya saya tidak bisa atur irama. Tapi di pertengahan, saat saya ketinggalan jauh, saya cuma berpikir bahwa saya tidak mau kalah begitu saja, pasti akan menyesal nanti. Setelah itu, saya coba atur irama, dapat poin, tapi tetap tidak bisa melewati lawan,” ungkap Jorji.