JawaPos.com–Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menjelaskan adanya perbedaan data kematian di lapangan dan website resmi Pemerintah Kota Surabaya lawancovid-19.surabaya.go.id. Hal itu, karena ada sejumlah warga yang masih dinyatakan suspect atau probable ketika meninggal dunia.
Suspect atau probable merupakan istilah yang merujuk pada kondisi pasien dengan gejala yang mengarah pada Covid-19. Namun mereka belum mendapatkan hasil tes Covid-19.
Wali kota mengakui terdapat sejumlah data yang tidak masuk dalam data yang bisa diakses warga atau data dalam new all records (NAR). Data dari NAR itu, merupakan data yang ada di website seperti lawancovid-19.surabaya.go.id.
”Kenapa (yang meninggal) tidak masuk data NAR. Karena yang meninggal ini adalah orang yang belum di-swab baik itu PCR maupun antigen. Tetapi mereka masuk suspect probable karena sebelum meninggal punya ciri-ciri Covid-19, seperti batuk, pilek, atau sesak napas. Hampir dipastikan kalau sudah gini pasti menuju Covid-19,” ujar Eri pada Kamis (29/7).
Eri memastikan, data warga yang meninggal dalam kategori probable atau suscpect akan disampaikan di website lawancovid-19.surabaya.go.id. Sejak awal pandemi, seluruh data kematian dan hasil tes merupakan tanggung jawab masing-masing rumah sakit.
”Rumah sakit yang entri data. Rumah Sakit Soewandhie, RSLT, RS BDH. Semua lapor ke lawancovid-19.surabaya.go.id,” tutur Eri.
Eri meminta warga yang mulai merasakan gejala atau merasa kondisi badannya tidak baik segera melapor ke puskesmas. ”Kalau ada gejala, langsung kami rawat di rumah sehat. Tapi kalau sakit, kan kami rujuk ke rumah sakit. Supaya lebih mudah perawatannya,” terang Eri.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Febria Rachmanita menegaskan, data kematian warga yang dinyatakan suspect dan probable Covid-19 tidak dimasukkan dalam data lawancovid-19.surabaya.go.id. ”Ketentuan dari kementerian kesehatan begitu. Yang masuk NAR hanya yang dinyatakan meninggal karena swab PCR-nya menunjukkan hasil positif,” ucap Febria Rachmanita.
Sehingga, mengapa di lapangan banyak warga meninggal namun data di website resmi lawancovid-19.surabaya.go.id sedikit, karena banyak warga yang dinyatakan suspect dan probable.