JawaPos.com– Kasus dugaan pembunuhan yang menimpa Erni Kristiana terus menggelinding. Jajaran Satreskrim Polres Gresik mengaku telah mengamankan terduga pelaku. Yang diduga kuat menghabisi nyawa janda 36 tahun asal Desa Bringkang RT 4, RW 2, Kecamatan Menganti, tersebut.
Kasatreskrim Polres Gresik AKP Bayu Febrianto Prayoga menyatakan telah mengamankan seorang pria sejak sepekan lalu. ’’Berdasar beberapa bukti dan keterangan para saksi yang kami dapat,’’ ungkapnya.
Meski demikian, jelas Bayu, pihaknya belum bisa menyebut identitas pria tersebut. Termasuk, lanjut dia, motif dari peristiwa yang ditengarai karena urusan asmara. ’’Belum kami tetapkan sebagai tersangka. Menunggu pemeriksaan tambahan, salah satunya kondisi kejiwaannya,’’ kata Bayu.
Termasuk menunggu hasil otopsi korban dari RS Bhayangkara Polda Jatim tentang penyebab pasti kematian korban. Saat diperiksa, tambah Bayu, terduga pelaku kurang kooperatif saat dimintai keterangan. Pihaknya juga berupaya meminta keterangan lain dari keluarga korban dan saksi lain.
’’Berkaitan dengan aktivitas dan hubungan yang dilakukan terduga pelaku dan korban sebelum peristiwa terjadi,’’ ujar perwira dengan tiga balok di pundaknya.
Yang pasti, papar Bayu, proses tersebut kian mendekati titik terang. Itu sangat penting untuk menguak pelaku yang tega menghabisi nyawa ibu anak satu itu. ’’Semua petunjuk dan bukti memang sudah mengarah. Namun, belum bisa disimpulkan, mohon waktu,’’ tandasnya.
Sebagaimana yang pernah diberitakan, peristiwa yang terjadi pada 9 Juli lalu membuat geger warga setempat. Bahkan, ada spekulasi bahwa janda 36 tahun itu mengembuskan napas terakhir akibat sabetan benda tajam pada bagian leher dan perut.
Pasca mengevakuasi jasad korban, petugas langsung melakukan olah TKP di rumah korban. Dari informasi yang dihimpun beberapa sumber, kasus tersebut semakin kuat mengarah ke dugaan pembunuhan. Ada beberapa temuan yang didapat di TKP. Misalnya, kondisi kamar korban yang terkunci dari luar. Padahal, saat ditemukan, korban berada di dalam kamar.
Selain itu, ada bercak darah yang ditemukan di lantai rumah korban. Ada kemungkinan dipukul di bagian kepala. Selain itu, beberapa warga melihat luka tusuk pada perut korban. Masyarakat sekitar menduga pelaku memiliki hubungan khusus dengan korban.
Kematian korban juga membawa empati tersendiri bagi warga sekitar. Sebab, Erni baru berstatus janda setelah kepergian suaminya. ’’Sekitar dua bulan lalu karena komplikasi penyakit,’’ ucap tetangga korban yang enggan namanya disebutkan. Sejak Erni menjanda, tidak ada aktivitasnya yang mencurigakan. Dia sering pulang ke Sidoarjo bersama anak semata wayangnya untuk mengunjungi keluarga besar.
Menurut saksi, Erni juga berhenti dari pekerjaannya sebagai karyawan pabrik setelah kepergian suami. ’’Jarang sekali terlihat aktivitas mencurigakan. Memang orangnya agak sedikit tertutup,’’ jelasnya.
Anak korban masih berusia 10 tahun. Kini bocah yatim piatu itu diasuh neneknya di Desa Dungus, Sidoarjo.