JawaPos.com – Presiden Asosiasi Pesepak bola Profesional Indonesia (APPI), Firman Utina, mengatakan bahwa pihaknya tidak sekadar meminta Liga 1 dan 2 musim 2021-2022 berjalan kepada Presiden Joko Widodo. Itu seperti yang dituangkan dalam surat terbuka, Kamis (29/7).
“APPI tentu tidak secara kacamata kuda hanya meminta kompetisi berjalan,” ujar Firman kepada Antara.
Pria berusia 39 tahun itu memastikan bahwa para pemain Liga 1 dan 2 juga ingin terlibat aktif dalam bergulirnya kompetisi di tengah Covid-19. “Kami juga ingin duduk bersama untuk mengetahui kenapa sepak bola belum dapat berjalan jika memang protokol yang ada telah dibuat dengan ketat dan benar,” kata Firman.
Menurut Firman yang pernah menjadi kapten tim nasional Indonesia itu, surat terbuka sengaja disampaikan oleh APPI karena bagi para pemain profesional sepak bola adalah satu-satunya mata pencaharian. Pesepak bola Liga 1 dan 2 merasa kesulitan menafkahi keluarga ketika liga berhenti lebih dari satu tahun, tepatnya sejak Maret 2020.
Keresahan-keresahan itu pun tercurahkan saat APPI bertemu secara virtual dengan perwakilan pemain Liga 1 pada 23 Juli 2021. Dari sana, muncullah pertanyaan-pertanyaan pemain yang kemudian dituangkan dalam surat terbuka.
“Pertanyaan-pertanyaan dari pemain itu seperti kapan liga dimulai. Kami, kan, sudah divaksin. Kenapa hiburan lainnya di televisi bisa ada sementara sepak bola tidak dapat berlangsung tanpa penonton? Pertanyaan-pertanyaan tersebut hanya bisa dijawab oleh Bapak Presiden,” tutur Firman Utina.
APPI meminta kepada Presiden Joko Widodo untuk mengizinkan kompetisi sepak bola nasional bergulir kembali di tengah pandemi Covid-19, melalui surat terbuka yang salah satunya diunggah di media sosial Instagram APPI @appi.official, Kamis (29/7).
Beberapa hal penting dalam surat tersebut seperti, pertama, pemain siap membantu kampanye pemerintah mengendalikan pandemi Covid-19 jika kompetisi digelar. Kedua, pemain setuju menegakkan protokol kesehatan dengan disiplin dan tidak segan untuk ikut dalam diskusi penyusunan prosedur tersebut.
Ketiga, pemain merasa resah karena penghasilan mereka tersendat selama liga berhenti. Belum lagi ada pemain yang diputus kontrak secara sepihak. Keempat, pemain menilai liga idealnya berlangsung kembali lantaran sepak bola merupakan hiburan masyarakat Indonesia dan sering kali jadi pemersatu bangsa.
Sebelumnya, pada akhir Juni 2021, PSSI dan LIB memutuskan bahwa Liga 1 dan 2 Indonesia musim 2021-2022 ditunda sesuai instruksi dari Satuan Tugas Penanganan Covid-19 BNPB. Keputusan diambil karena kasus Covid-19 meningkat secara signifikan di Indonesia, terutama di kawasan Pulau Jawa dan Bali. Kebijakan tersebut membuat Indonesia kosong dari aktivitas Liga 1 dan 2 sejak kompetisi itu dihentikan pada Maret 2020.