JawaPos.com–Di tengah pandemi Covid-19 yang sangat berdampak bagi usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), diperlukan sebuah terobosan untuk membantu UMKM agar dapat bertahan. Sehingga, mereka tetap berkontribusi terhadap pemulihan ekonomi nasional melalui penciptaan lapangan kerja.
Salah satu terobosan itu adalah bagaimana UMKM dapat berinovasi, sehingga di tengah melemahnya permintaan di pasar domestik, mereka dapat mencari sumber pasar baru di luar negeri melalui ekspor. Dengan dukungan dari program Desa Sejahtera Astra (DSA), sejumlah UMKM di 194 DSA berhasil berinovasi. Sehingga, sekitar 74 produk lokalnya telah menembus pasar ekspor dan dipasarkan ke mancanegara.
Saat ini tercatat 20 desa yang tergabung dalam DSA Indragiri Hilir, Riau, mengekspor 26 ton kopra per bulan dengan tujuan pasar di India, Pakistan, dan Uni Emirat Arab. Sebanyak 20 desa yang tergabung dalam program DSA Kendal, Jawa Tengah, mengekspor 10 ton essential oil per bulan dengan tujuan pasar di Amerika Serikat, Tiongkok, Belgia, Perancis, dan El Salvador. Selain itu, ada 15 ton beras organik per bulan telah diekspor oleh DSA Al Barokah Susukan, Semarang, dengan tujuan pasar ekspor di Yordania dan Qatar.
”Masuknya Astra ke desa kami telah memberikan dampak positif karena Astra memberikan jalan untuk meningkatkan ekonomi kerakyatan kami. Selain pendapatan yang meningkat, target pasar meluas, jumlah desa yang terpapar program DSA pun bertambah. Awalnya hanya empat desa saja sekarang berkembang menjadi 20 desa,” ujar Mustofa selaku Ketua Kelompok Tani DSA Al Barokah Susukan.
Dari timur Indonesia, DSA Lombok dan Bima mengekspor sorghum olahan sebanyak 2.000 potong dengan tujuan negara Taiwan dan Asia Tenggara serta DSA Buton yang mengekspor 20 ton buah mete dengan tujuan negara Vietnam. Kisah tersebut hanya beberapa kesuksesan dari 74 produk yang telah diekspor dari UMKM di 194 DSA yang berhasil mencetak nilai transaksi hingga Rp 3,4 miliar sepanjang 2021.
Keberhasilan mendorong UMKM di DSA tersebut merupakan bagian dari pendampingan dan pembinaan yang dilakukan oleh Astra bekerja sama dengan berbagai pihak, seperti Kementerian Koperasi & Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia, Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Republik Indonesia, dan Kementerian Perdagangan Republik Indonesia.
Festival Kewirausahaan
Melalui webinar pada Festival Kewirausahaan dengan tema Melaju Bersama Produk Anak Bangsa yang diadakan Astra bersama tiga kementerian tersebut pada hari ini (28/7), turut hadir Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia Teten Masduki, Wakil Menteri Perdagangan Republik Indonesia Jerry Sambuaga, dan Direktur Jenderal Pengembangan Ekonomi dan Investasi Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (PEID) Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Republik Indonesia Harlina Sulistyorini.
Dalam sambutannya, Menteri Koperasi dan UKM RI Teten Masduki mengatakan, Rasio kewirausahaan Indonesia masih mencapai 3,47 persen dibandingkan dengan rasio negara-negara di ASEAN seperti Thailand 4,26 persen, Malaysia 4,74 persen, Singapura 8,76 persen, dan negara maju lainnya 12 persen. Untuk menjadi negara maju diperlukan rasio kewirausahaan paling tidak mencapai 4 persen.
”Untuk mencapai target rasio minimum tersebut dibutuhkan dukungan dari seluruh stakeholder melalui sinergi dan kolaborasi. Kami mengucapkan terima kasih dan apresiasi setinggi-tingginya kepada Astra senantiasa hadir dan berdampingan terus-menerus dengan pemerintah dalam membina dan menumbuhkan UMKM,” ujar Teten.
Direktur Astra Gita Tiffani Boer menjelaskan, sejalan dengan tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs), yaitu untuk peningkatan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan menurunkan angka kemiskinan di Indonesia dan dunia, Astra melalui implementasi pilar kontribusi sosial kewirausahaan telah menjalankan serangkaian program pendekatan yang meliputi kewirausahaan berbasis supply chain dengan membina UMKM yang menjadi rantai pemasok Grup Astra di berbagai daerah, kewirausahaan berbasis kawasan dengan membina UMKM di sekitar instalasi perusahaan Grup Astra di seluruh Indonesia, dan kewirausahaan berbasis komunitas dengan membina UMKM yang tergabung dalam komunitas kewirausahaan binaan Astra.
Dalam acara tersebut dilakukan penandatanganan kerja sama ekspor antara Astra dan Kementerian Perdagangan RI terkait komitmen dalam menyukseskan desa siap ekspor yang dilakukan Dirjen PEN Kementerian Perdagangan RI Didi Sumedi, Direktur KSPE Kementerian Perdagangan RI Marolop Nainggolan, Chief of Corporate Affairs Astra Riza Deliansyah, dan Head of ESR Astra Diah Suran Febrianti dan disaksikan Wakil Menteri Perdagangan RI Jerry Sambuaga dan Direktur Astra Gita Tiffani Boer.
Dalam upaya memperluas jaringannya, Astra menambah 175 Desa Sejahtera Astra dan 17 Kampung Berseri Astra di lokasi binaan baru sehingga secara keseluruhan bertambah menjadi 930 DSA dan 133 KBA yang tersebar di 142 Kabupaten dan 34 Provinsi. Komitmen Astra untuk membina lokasi baru tersebut diwujudkan dengan penandatanganan Getting Commitment yang dilakukan Direktur Jenderal Pengembangan Ekonomi dan Investasi Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (PEID) Kemendes PDTT Republik Indonesia, Harlina Sulistyorini dan Head of ESR Astra Diah Suran Febrianti bersama dengan para bupati Desa Sejahtera Astra baru dan perluasan.
Penambahan Desa Sejahtera Astra dan Kampung Berseri Astra diharapkan dapat semakin memperluas jumlah UMKM serta penerima manfaat yang dibina Astra. Hingga saat ini, Astra telah membina lebih dari 14.700 UMKM dengan masyarakat penerima manfaat mencapai lebih dari 195.900 orang.
Festival Kewirausahaan yang telah diadakan selama empat tahun berturut-turut itu juga menghadirkan Innovation Talk dengan narasumber yang berbagi pengalaman. Mereka adalah Content Creator Jerome Polin, CEO Menantea Jehian Panangian Sijabat, Founder Komunitas Bisa Ekspor Julio, dan penerima apresiasi SATU Indonesia Awards 2016 bidang Kewirausahaan Ahmad Sobirin yang berbagi cerita tentang dunia usaha yang digeluti serta upaya mempertahankan eksistensi usaha.
Semangat Astra dalam untuk memajukan industri UMKM anak bangsa sejalan dengan SDGs dan cita-cita Astra untuk Sejahtera Bersama Bangsa.